Hari hari Vina sudah tidak semendung seperti dulu. Hari hari Vina sekarang sudah berwarna sejak kehadiran lelaki yang bernama Henry itu dalam hidupnya.
Kini, setiap pagi lelaki itu mengantarnya sampai stasiun. Jika dulu dia hanya diantar sampai depan rumah, kini Henry akan berdiri sampai KRL yang dinaiki oleh Vina berangkat meninggalkannya.
"Nanti balik jam berapa?" tanya Henry, ketika Vina hendak naik ke atas kereta.
"Hmm, mungkin jam lima. Kenapa?" tanya Vina.
"Gak apa apa, aku jemput kamu di sini nanti." Henry menunjuk tempat dia berdiri dengan kedua telunjuknya.
Maklum saja, Henry tidak memiliki ponsel. Jadi dia tidak bisa saling bertukar kabar dengan Vina seperti orang orang kebanyakan.
"Serius ya?"
Henry mengangguk.
**
"Lembur, Pak?" tanya Vina, sampai dia berdiri dari duduknya. Dia terkejut ketika disuruh lembur oleh manajernya.