Tubuh Astry menggigil kedinginan. Ketika dia membuka matanya, rupanya dia berada di depan sebuah panti asuhan.
Tadi malam, Astry pergi entah ke mana. Dia hanya berjalan sesuai dengan kata hatinya. Hingga membawa dirinya di panti asuhan yang ada di depannya ini.
Seorang perempuan paruh baya terkejut mendapati Astry ada di depan panti asuhan. Ia yang melihat wajah Astry memucat tak tega. Namun ketika Astry sedang berusaha untuk berdiri perempuan itu pingsan.
**
Astry menyadari jika dirinya tidak sedang ada di kamarnya saat ini. Ia menemukan sebuah kamar dengan dinding berwarna pink dan penuh dengan boneka di mana mana.
"Kamu udah sadar?"
Astry masih pusing.
"Kamu—hamil ya?"
Astry pun mengangguk. Tak mau menimbulkan kesalahpahaman. Astry mengatakan yang sebenarnya terjadi pada pengurus panti tersebut.