Untuk beberapa saat, ibu Kafka pagi itu tertegun ketika melihat anak lelakinya pulang membawa perempuan yang perutnya sudah agak buncit.
Padahal tadi malam anaknya sudah mengatakan jika dia akan membawa Mona untuk pulang ke rumahnya hari ini. Namun dia masih tertegun di sana sambil mengamati bayangan Mona.
Ini baru kali pertama ibu Kafka bertemu dengan Mona. Wanita yang tubuhnya kecil tapi cantik itu membuat ibu Kafka tidak menyangka jika anaknya akan membawa perempuan secantik model.
Vina juga cantik, tapi Mona lebih cantik. Apakah ini alasan Kafka tidak melepaskan Mona? Namun ibunya tahu kalau Kafka tidak pernah berpikiran picik seperti ini.
"Bu?" Kafka memutus lamunan ibunya.
"Gak disuruh masuk nih?"
"Oh ya, silakan masuk." Dibanding dengan Mona, ibu Kafka lebih gampang dekat dengan Vina. Wanita itu banyak bicara dan bahkan dengan blak blakan menjelaskan jika dia menyukai Kafka.
