"Aku mau nikah sama kamu. Dan mulai besok tinggal sama aku ya. Bahaya kalau kamu ada di sini sendirian."
"Tapi—apa ibu mau nerima aku?"
"Pasti nerima. Dia mau anaknya bahagia."
Mona tersenyum.
"Maaf aku baru tau sekarang," kata Kafka.
"Vina gimana?"
"Aku udah putus. Dia yang ngasih tau novel itu."
Mona merasa bersalah.
"Maafin aku ya, seharusnya aku bilang sama kamu kalau aku kabur. Tapi kayaknya—aku terlalu malu."
Kafka merengkuh bahu Mona kemudian mengecup puncak kepala wanita itu. "Gak apa apa, aku juga minta maaf sama kamu karena gak tau kalau kamu hamil."
Mona mengangguk dalam perasaan yang sangat haru. Akhirnya dia dapat bersama lagi dengan Kafka setelah dia menunggu selama beberapa bulan.
Kini dia sudah tidak akan takut sendirian lagi karna setelah ini dia memiliki suami yang selalu bersamanya sampai tua nanti.