Marchel memandangi Dara yang masih terlelap. Tanpa sadar dia tersenyum melihatnya sepolos ini. Biasanya Marchel hanya bisa melihat Dara dengan wajah juteknya dan selalu marah-marah dengannya.
"Kalau gini kan lo cantik," gumam Marchel. Tangannya menyibakkan rambut panjang Dara yang menutupi wajahnya.
Marchel terkejut saat tangan Dara tiba-tiba menangkap tangannya.
"Gak usah macem-macem ya sama orang tidur. Jangan nyari kesempatan dalam kesempitan!" Dara melepaskan tangan Marchel dan bangun. Kemudian menatap laki-laki yang duduk di sebelahnya itu dengan kesal.
"Jangan marah-marah mulu dong. Ini gue bawain makanan buat lo." Marchel menyerahkan seplastik penuh makanan kesukaan Dara.