Kalau bukan karena ajakan atau lebih tepatnya paksaan dari Rasta. Mungkin Claudia tidak akan mau untuk datang di perjamuan makan malam saat ini. dia akan senang hati memilih berada di dapur atau kamarnya yang sempit, alih alih berada di antara orang yang mengagung-agungkan uang.
Lihat cara mereka berpakaian, seakan menunjukkan siapa yang mengenakan pakaian merk yang mahal maka dia adalah orang yang sudah hebat dan sukses.
Claudia menatap pakaiannya sendiri, dan inilah mengapa dia mengenakan gaun yang harganya hampir senilai sepuluh juta.
Kata supir Rasta itu tidak masalah bagi Rasta. Karena uang sebanyak itu sudah seperti uang dua puluh ribu bagi dirinya.
Claudia merasa tak nyaman. Apalagi ketika Rasta membahas bisnis dengan ayah Oliv. Dia seakan sadar jika tempat itu bukanlah tempat miliknya.
Dengan langkah yang sudah lelah. Claudia bergerak ke pinggiran, duduk sejenak sambil menyesap air minum yang ada di atas meja.