Tangan Randu gemetar hebat sementara Dara menangis.
"Kenapa? Kamu gak mau hamil? Apa gimana?" tanya Randu yang akhirnya kelolosan juga waktu itu.
"Bukan bang, tapi aku seneng. Cuma—cuma sekolahnya gimana?" tanya Dara.
Masalahnya hanya itu.
"Kamu naik kelas berapa bulan lagi?"
Padahal Dara sudah hampir tujuh belas tahun, tapi dia masih duduk di kelas satu.
"Tujuh bulan lagi."
"Kalau begitu, kelas dua nanti kamu sekolah di rumah aja." Putus Randu.
Randu duduk di tepi ranjang kemudian memeluk Dara. Mengusap rambut istrinya itu dan mencium puncak kepalanya.
"Tapi kalau kamu gak mau hamil dulu gak apa apa."
Dara menggeleng cepat. "Mama kan pengen punya cucu."
Nanda tak sengaja mendengarnya di depan pintu kamar Dara.
"Kamu yakin?"
Dara mengangguk.
"Mungkin pas kenaikan usia kandungan udah delapan bulan."