Bus sudah sampai di kota tujuan,langkah kaki mulai keluar dari pintu bus,amanda dan pemuda tampan juga nampak keluar.Udara dingin dan sejuk mulai terasa jauh berbeda dengan ibukota yang sangat penuh polusi.
"Sambil nunggu mobil jemputan gue kita ngopi dulu yuk."
"Ehmm gue gak suka minum kopi,tapi gue laper boleh lah kita mampir di warung sana." Amanda memang terbiasa sarapan pagi terlebih nasi goreng favorit buatan Mama Ani.
"Boleh juga.."
"Buk pesen nasi goreng ada?" Pesan Amanda.
"Ada,minumnya apa aden?" ucap pemilik warung.
"Teh anget aja disini dingin."
"Nasi gorengnya brati 2 buk,kalo saya minumnya kopi,"ucap sang pemuda ikut memesan makanan.
"Siap..aduhh mimpi apa ibuk semalem pagi pagi udah di datengin artis korea.."ucap si ibuk sumringah.
Pemuda tampan tampak mengangkat telpon dari sesorang.tak lama pesanan nasi goreng sudah dihidangkan di atas meja.Amanda yang sudah kelaperan langsung saja menyuapkan nasi ke mulutnya tanpa menunggu si teman barunya..
"Kelaperan lo??"
"Iya..hehehe.."
" Oh ya ngomong ngomong kita belom kenalan.Gue Dirga" sembari mengulurkan tangannya pada Amanda.
"Gue a..a..ADAM"ucap amanda karna sedikit panik dia belum sempat memikirkan nama untuk status barunya sebagai seorang pria sambil menyambur tangan Dirga.
"Yang ada dipikiran gue kalo inget nama Adam tuh kumis tebal dan tampang garang,lah ini Adam tapi tampang kemayu ala kpop." Sambil tertawa cekikikan memegang tangan adam ada yang aneh dalam pikirannya 'kenapa tangannya halus banget??'.
"banyak yang bilang gitu bro,mungkin dulu emak gue nyidam nya liatin artis korea"ucap Amanda.
"Oh ya loe nih sebenarna dari mana mau ke mana??"
"Hmm gue mau kesini loe tau gak alamat ini di mana?" Amanda memberikan kertas kecil berisikan alamat seseorang.
"Ini sih deket sama rumah gue ada di kampung sebelah..ntar gue anter sekalian."
"Loe gak bercanda kan??"
"Ngapain juga bercanda serius kali" ucap Dirga sambil mengunyah nasi goreng sendokan terakhirnya.
"Kenapa takdir baik banget ya sama gue"manda tersenyum girang.
Setelah menyelesaikan sarapan Adam alias Amanda dan Dirga menuju sebuah mobil hitam yang sudah menunggu mereka.Sang supir membukakan pintu untuk tuan muda nya, "Selamat datang Tuan,,dan inii teman Tuan dari kota?"
"Iyaa ini temen saya namanya Adam.Nanti tolong anter dia sekalian ke alamat ini." seraya memberikan alamat itu ke supirnya.
Mobil terus melaju tanpa terasa memasuki kawasan kaki gunung yang sangat indah dengan hamparan kebun teh yang sangat asri membuat mata yang melihat menjadi adem dan tenang.amanda tampak melihat dengan antusias dari kaca mobil,tampak kagum seperti belum pernah melihatnya sebelumnya.
"Loe belum pernah kesini ya??trus lo kesini ngapain??"tanya dirga yang heran dengan akspresi teman barunya.
"Gue lagi libur kuliah dan lagi pengen berkunjung ke kerabat gue yang tinggal di sini sekalian refresing lah."
"Mumpung deket kapan kapan main lah kerumah gue.Cari aja rumah keluarga adinata nanti juga udah pada ngerti." ucap dirga pemuda berumur 27th anak dari juragan perkebunan teh yang ada di sana.
"Loe pasti tajir ya bro"ucap amanda dengan sedikit candaan.
" Sudah sampai tuan ini alamat yang ada di alamat tapi mobil tidak bisa masung gang itu karena terlalu sempit."
"Owh ya gak papa Pak cukup disini aja nanti saya cari sendiri rumahnya." Amanda mulai bersiap siap turun dan menjabat tangam dirga sebagai ucapan terima kasih. "Thanks ya bro.."
"Okee..eh jangan lupa main kerumah gue loe." kata dirga saat adam mulai keluar dari mobil.
Amanda hanya der dadah dadah saat mobil mulai menjauh.
"Itu beneran temen Tuan??kog kayak banci gitu?Nemu dimana tuan?"
Dirga hanya tersenyum geli mengingat punya temen baru yang aneh.Sebuah kebetulan atau memang takdir??.