Chapter 7 - Kosong

Kepergianmu... awal baru untukku....

Dingin menelusup perlahan,menembus jaket yang ku kenakan,angin membawa kabut perlahan turun ke tengah telaga,aku masih saja tak bergeming berdiri di tepian,memeluk erat tubuhku sendiri.

Kesepian begitu kuat mencengkram dasar hatiku yang kosong....

Sekembalinya kamu ke jerman,aku tahu itu adalah akhir dari hubungan kita yang selama ini kita bina dengan penuh antusias dan kenangan.

Aku bukan orang yang kuat,kepergianmu menghantam keras mentalku,aku gak bisa fokus bekerja,ku putuskan untuk mengambil cuti,dan pergi ke tempat ini,tempat yang belum pernah kamu datangi,maka aku gak perlu hawatir akan menemukan jejak mu di sini.

Mami dan papi gak tahu apa yang terjadi denganku,saat aku meminta ijin untuk pergi ke tempat ini,mereka dengan senang menawarkan diri untuk menemaniku. Ya lebih baik mereka gak tahu... Karena aku tahu akibatnya akan fatal bila mereka tahu orientasi sex ku....huffffff

"yo...yoan....yoan..."teriakan mami terdengar dari atas vila,aku menoleh melihatnya melambaikan tangan memintaku mendekat.

"Kamu ini...di luar sangat dingin gerimis pula,ngapain bediri di situ kayak orang bingung"mami mengulurkan handuk ke arahku,aku mengambilnya dan menggosok kepalaku yang sedikit basah"yoan cuma lagi bersihin rongga dada dari polusi udara jakarta mam.."ujarku,dan mengobati patah hati,bhatinku.....

"Mandi lah dulu sayang....mami udah siapin makanan kesukaan mu tuh"tanpa menjawab,aku langsung pergi ke kamarku.

Harum masakan menggelitik hidungku,menerbitkan air liurku yang sedari tadi memang perutku belum terisi apa-apa,dengan tatapan lapar aku menyendoki masakan kesukaan ku itu,dengan lahap ku habiskan hanya dalam beberapa suapan. Aku gak sadar kalau ada dua pasang mata yang menatapku dengan tatapan aneh. Saat aku meraih gelas minumanku,gak sengaja mataku bersirobok dengan tatapan mami dan papi yang duduk di depanku.

"aaada apa sih..."tanya ku gugup

"kamu gak apa-apa kan nak?"tanya mami khawatir,aku hampir saja tersedak mendengar pertanyaan mami.

"gak....yoan gak apa-apa mam...why ? "tanyaku sambil menatap mereka bergantian,mami hanya melemparkan senyum sembari mengelus tanganku lembut,papi pun hanya memberikan senyum misterius. Aku tahu,mereka tahu kalau aku menyimpan sesuatu yang gak bisa aku ceritakan kepada mereka.

Tak terasa jam sudah menunjukan jam 4 subuh. Aku yang memang sedari malam sulit tidur,hanya membolak-balikkan tubuhku hingga lelah dan tak tahu lagi harus ngapain,akhirnya ku buka lappy kesayanganku dan menonton beberapa film tentang kejahatan yang menjadi favoritku. Mata ini sudah lelah saat ku dengar ku mandang adzan subuh dari kejauhan, ku tutup si lappy dan dengan lunglai aku berjalan keluar menuju dapur,ku tuang air hangat dan meminumnya dalam beberapa tegukan. Setelah menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim,aku kembali membaringkan tubuhku berharap bisa memejamkan mata sebelum hari terang,tapi tetap saja gak bisa ku pejamkan mata ini,pikirku melayang ke sosok yang ku rindukan,alya....bisikku...

Suara cuitan burung membangunkanku,ternyata aku ketiduran setelah lelah mencoba menghapus bayangan alya dari benakku,hehehe...

Ku sibakkan gorden kamarku dan keluar menuju balkon,jam 8 pagi kabut masih menggantung indah di atas telaga,buru-buru aku masuk ke dalam kamar dan mengambil kameraku,aku gak mau kehilangan moment langka ini buat ku abadikan. setelah puas jeprat sana jepret sini,aku pun memutuskan untuk membersihkan diri dan bergabung bersama orang tuaku di dapur.

"Pagi mommy,pagi papi kesayanganku....."teriakku menyapa mereka yang telah ada di dapur.

Mami yang sedang sibuk di depan kompor terkaget-kaget mendengar sapaanku,pisssss

"ya ampunnnn anak mami sudah bangun toh ? ehhh udah wangi lagi...selamat pagi sayang"balas mami ceria,seperti biasa...

"pagi yo...gimana tidurmu ? nyenyak ? "tanya papi sambil tersenyum"mmmmm...nyenyak gak yaaa...? "jawabku usil,papi menjitak kepalaku pelan"aduh..aduh....mommmm...."teriakku lebay

Kami sarapan bersama dengan ceria di teras belakang,senda gurau sedikitnya membuatku suasana hatiku lebih baik.

"Yo kita mancing yuk ? "ajak papi,aku yang sedang sibuk melihat hasil jepretanku tadi langsung senang mendengar ajakan papi"serius pih ? hasyekkkkkk"kataku sambil bertepuk tangan,papi menganggukan kepala sebagai jawabannya"eh..emang papi bawa alat pancingnya pih ? "tanyaku"lah iya donk,papi udah minta mang ahmad buat siapin pancingan,tuh udah ada di garasi"aku makin senang mendengar penjelasan papi.

"mami ikut ahhh..sekalian nanti kita makan siang di tengah danau,gimana ? usul mami"boleh boleh banget mih"jawab kami hampir berbarengan.

Setengah jam kemudian kami pun sudah bersiap-siap di pinggir telaga,menunggu mang ahmad menjemput kami dengan perahunya. Gak menunggu lama mang ahmad pun datang,wowwwww...aku pikir hanya getek yang panjang kecil itu ternyata mang ahmad membawa perahu yang bisa memuat banyak,sipppp lah kalau begitu,brancut manggggg...

Pemandangan di sepanjang telaga sungguh sangat indah,dengan puas aku mengabadikannya di kameraku,mamiku yang cantik menjadi objek kameraku,gaun piknik dan tak lupa topi lebar sangat serasi untuk pemandangan ini,alhasil aku menjadi potographer dadakan deh.

Sesampainya di tempat yang dituju,mang ahmad menghentikan perahunya"pak di sini kita mancingnya,banyak lauknya di sini mah,mangga atuh di siapin alat pancingnya"ujar mang ahmad,papi dengan sigap langsung mengeluarkan alat pancing dan tek tek bengeknya"mad ari umpannya udah bawa ? "mang ahmad menunjukkan ember merah yang di bawanya"atos pak"

Aku yang memang agak ngerti bahasa sunda,cuma manggut-manggut.

Suasana hening di tengah telaga seketika buyar dengan celotehan kami,yang terkadang berteriak-teriak ketika mendapatkan hasil pancingan,gelak tawa dan candaan menghiasi hari itu. Suasana hatiku pun bertambah baik setelah berhari-hari tenggelam dalam kesedihan.

Mang ahmad ternyata orangnya kocak juga,kepolosannya sebagai orang desa membuat kami semakin terhibur,mami tertawa sampai mengeluarkan air mata karena celotehan polos mang ahmad.

Perlahan,hatiku mulai menghangat.....

Menjelang sore kami memutuskan kembali ke vila,karena takut keburu turun kabut... Pokoknya hari ini gak akan aku lupakan,bagaimana seorang mang ahmad bisa membuat jokes di selingi dengan nasehat-nasehat yang ngena di hatiku,mungkin gak cuma aku,papi dan mami pun merasakan hal yang sama,karena sekilas ku lihat perubahan diantara mereka..

Ma kasih mang atas hari ini....

O iya,gak lupa aku juga harus berterima kasih dengan hatiku....kalau aku gak galau,mungkin aku gak akan dapat moment berharga ini.....hehe....