Adrian sedang menunggu seseorang di restoran, dan dia adalah Rachel. Dengan bantuan asistennya ia menemukan siapa saja orang terdekat Eza, dan dia tertarik dengan Rachel.
"Apa Anda ingin bertemu dengan saya?" tanya Rachel ragu, kenapa juga seorang direktur kaya ingin menemuinya.
"Iya, ada suatu hal yang ingin kupastikan padamu."
Adrian menyodorkan sebuah foto di mana ada Eza di sana. "Apa kamu mengenal lelaki ini?"
"Iya saya mengenalnya, dia adalah kekasih saya." Rachel sudah merasa jika akan ada hal yang buruk sedang terjadi pada hubungannya dengan Eza.
Adrian terkekeh dan menatap Rachel dengan mengejek. "Kamu berpacaran dengan seorang sugar baby?"
Rachel diam, ia mencoba untuk berpikir dengan tenang. "Apa maksud Anda." Dalam otak Rachel ia enggan menerima kenyataan jika Eza adalah sugar baby bagi seorang wanita yang jauh lebih tua di atasnya.
