Sudah beberapa hari ini Rafael heran terhadap kelakuan Luci yang selalu pulang malam malam sekali. Padahal jam kantor seharusnya dia sudah pulang pukul lima sore. Dan jika dia lembur seharusnya dia sampai di rumah jam sepuluh malam.
Jadi, ke mana kah anak itu? Apakah dia memiliki kekasih tanpa dirinya tahu?
Seperti malam ini, Rafael menanyakan masalah itu terhadap Lucio.
Lucio terkejut ketika mendapati ayahnya rupanya menunggunya di ruang tamu malam itu.
"Kamu baru dari mana, lucio? Kamu selalu pulang jam dua malam." Rafael menyalakan lampu membuat Lucio terkejut.
"Oh itu, minum dulu dengan teman."
"Setiap malam?"
Wajah Lucio seperti tidak enak ditanya seperti itu oleh Rafael.
"Hmm setiap malam. Lucio pusing," jawabnya.
"Baiklah." Rafael meloloskan Lucio kali ini. Namun lain kali, dia tidak akan mencecarnya.
Diam diam dia juga menyuruh suruhannya untuk membuntuti ke mana Lucio pergi selama dia tidak langsung pulang ke rumah.