Sejak Alen tahu jika Adam bukan ayah kandungnya. Dia bertingkah seenaknya sendiri di rumah itu. Apalagi ketika sepupunya yang dia pikir hanya menumpang di rumah nya sejak saat itu.
"Ayo masuk!" perintah Alen. Daniel masih berjalan, dia membawa bekal buatan ibunya untuk dimakan bersama dengan Alen nanti di kantin.
Karena Alen muak sarapan bersama dengan ibunya. Maka dari itu dia meminta pembantunya yang tak lain adalah ibu Daniel untuk membuatkannya sarapan.
Sampai kapan dia akan seperti itu? Ibunya terus bertingkah bahwa rumah tangganya baik baik saja meski dia tahu jika suaminya bukanlah suami aslinya.
Kadang Alen berpikir untuk mencari ayah kandungnya sendiri tapi dia bingung harus memulainya dari mana.
Jika dia menemukan ayah kandungnya. Memangnya apa yang bisa dia lakukan?
Alen melirik ke arah Daniel. Setidaknya kehadiran lelaki di sampingnya ini dapat membuat rasa sebalnya terhadap ayah dan ibunya berkurang.
