Liam tersenyum lagi usai kepergian Linda. Dia merasa senang karena Renata akhirnya mampu mengeluarkan isi di dalam hatinya.
"Kenapa kamu tersenyum begitu?" tanya Renata.
"Tak apa apa."
"Oh ya, kamu sudah bisa pulang sekarang," kata Renata.
Liam pun mengangguk. Namun, ada satu hal yang menganggu Renata saat ini. Begitu melihat wajah Liam seperti itu, dia pikir Liam sedang memikirkan sesuatu seperti pekerjaannya.
"Kamu tak apa apa?" tanya Renata.
"Tentu saja, tak apa apa, buktinya aku sudah bisa pulang," jawabnya dengan tawa yang ringan.
Meski begitu, Renata tahu jika Liam pasti memikirkan ucapannya barusan pada manajernya.
Dia akan keluar dari grup yang sudah membesarkan namanya. Dia adalah member lama di dalam grup itu, tapi, dia harus keluar dari sana hanya karena tak ingin ada lagi yang terluka.
"Masalah tadi, masalah grupmu, apa kamu yakin ingin keluar?"
Liam mengangguk dengan wajah yang canggung.
"Kenapa? Padahal kamu kan sudah menjadi bagian itu sejak awal."