"Aku tidak tahu kalau dia bisa tertawa seperti itu." Liam berkata sambil mengamati Renata dengan lelaki yang ada di depannya.
Tidak tahu sedang membicarakan apa. Tetapi Renata tampak bahagia dan nyaman dengan pria itu.
Liam langsung mengambil jaket dan topinya ketika dia hendak mengikuti Renata tadi pagi.
Dia hanya ingin tahu sebenarnya lelaki itu akan bertemu dengan siapa. Dan ternyata Renata ingin bertemu dengan lelaki yang pernah dilihatnya di rumah sakit.
Apakah Renata juga menyukainya?
"Ya, aku akui jika dia tampan. Tapi tampan saja tidak cukup kan?" gumam Liam.
Renata tersenyum lagi, dan hal itu membuat Liam tidak begitu senang. Ketika bersamanya Renata cenderung bersikap cuek dan tak peduli padanya. Bahkan wanita itu terlihat bisa memakannya hidup hidup.
Tak lama kemudian Renata mengeluarkan sebuah buku sketsa, dan ternyata dia ingin memberitahu sketsa itu pada lelaki itu.
"Memangnya dia tak bisa memberitahuku saja?"