Ibu Rafka sangat senang ketika mendapati berita jika Rana tengah hamil anak Rafka.
Bahkan dia sangat bersemangat ketika perjalanan menuju rumah sakit. Mengabaikan ekspresi wajah Karen yang saat itu menahan rasa sakit dalam hatinya.
Seharusnya dia mendapatkan sedikit pembelaan dari ibu mertuanya? Tapi kenapa ibunya malah seakan mendukung Rana?
Apalagi ketika ibunya sudah sampai di kamar di mana Rana dirawat. Ibunya langsung menghampiri Rana.
"Kamu Rana?" tanya ibu Rafka.
Rana mengangguk ragu. Dia memerhatikan Karen ada di sebelahnya. Takut jika dia adalah ibu Karen dan bersiap untuk menamparnya sekarang.
"Kamu hamil anak Rafka?"
Rana mengangguk lagi dengan ekspresi takut takut.
"Saya adalah ibu Rafka. Saya ke sini untuk menemuimu dan melihat keadaanmu," kata ibu Rafka.
Baru setelah itu lah Rana tersenyum lebar. "Ibuuuu?!" sapanya dengan sangat bersemangat dia memeluk ibu Rafka seolah dia sedang memeluk ibu mertuanya.