"Jadi, maumu bagaimana?" tanya Karen pada Rafka. Sejak Rafka tahu jika Karen mendatangi rumah orangtua Rana. Dia pun langsung bertanya pada istrinya itu mengapa dia melakukan hal itu.
"Tidak usah khawatir, ibu Rana terlihat suka ketika tahu anaknya hamil. Mungkin mereka sudah berencana untuk menjadikanmu menantu."
"Karen!" sentak Rafka.
"Kenapa? Jika ibunya normal maka dia akan memarahi anaknya dan menyeretnya pulang. Bukan malah ikut menyalahkanmu karena pasti kamu juga mau." Napas Karen naik turun, tubuhnya menggigil jika mengingat kejadian itu. Membayangkan suaminya bersama dengan wanita lain saja sudah membuatnya jijik.
"Jika ibunya menyeretnya pulang, itu tak mungkin Karen. Pasti mereka … akan meminta tanggungjawab dariku."
"Ya, benar itu pasti akan terjadi. Lalu bagaimana? Kamu akan menikahinya?"
"Tidak," sambar Rafka buru buru. "Aku tidak akan menikahi Rana."