Eleena sudah sadarkan diri. Dokter telah berhasil mengeluarkan peluru yang bersarang dalam tubuhnya.
Dan kini Rafael tengah ada di samping tempat tidur Eleena. Dia menunggui Eleena sejak tadi malam.
Rafael mendongak ketika merasakan tangan Eleena mengusap kepalanya. Mata lelaki itu terlihat sangat mengantuk dan lelah.
"Pulanglah, aku baik baik saja sekarang," kata Eleena.
"Nanti, aku akan pulang."
"Zayn, dia … kamu harus menjaganya."
Rafael mengangguk. "Kamu sudah tidak apa apa kan?"
"Aku masih hidup dan masih bisa melihatmu," jawab Eleena yang membuat Rafael tersenyum.
Asisten Eleena masuk dan terkejut melihat Rafael masih ada di sana.
"Asistenku sudah datang, kamu bisa pulang sekarang," kata Eleena. Tak tega melihat Rafael yang tampak kelelahan seperti itu.
Pakaiannya masih kemeja yang dikenakan kemarin. Wajahnya kusut dengan rambut berantakan.
"Kalau ada apa apa, hubungi aku," kata Rafael.
Asisten Eleena mengangguk. "Baiklah."