Karen dan Rafka sudah ada di bar tenda kaki lima. Rafka mengajak makan lantaran dia terakhir makan tadi siang.
Awalnya ajakan dari Rafka ditolak oleh Karen, karena dia tidak enak jika sampai istrinya tahu mereka sedang makan berdua.
Namun karena Rafka berkata itu adalah permintaannya, makanya Karen pun mau.
"Di rumah, aku jarang makan dengan istriku. Mungkin bisa dihitung dengan jari," ungkap Rafka.
"Kenapa? Bukankah makan bersama itu rasanya jadi lebih enak?"
"Aku tidak tahu darimana kamu menemukan teori itu. Tapi menurutku sama saja," sahut Rafka.
Karen melahap baso bakar yang ada di piringnya. Kemudian meneguk soda yang ada di gelasnya.
Rafka mengajaknya bersulang. Sebenarnya dia ingin mabuk malam itu. Namun karena dia yang menyetir mobil, maka dari itu dia mengurungkan niatnya.
"Sudah jam sembilan, apa istrimu tidak mencarimu?" tanya Karen.
"Dia saat ini sedang bersenang senang, tak mungkin dia mengingatku."