"Rafka?" Karen sempat meragukan penglihatannya sendiri. Ia melihat Rafka ada di sana.
Rafka lelaki yang baru dia temui kemarin sore. Tapi kenapa Rafka ada di tempat ini?
Bukankah dia sudah menikah?
Karen tak dapat memunculkan diri di depan Rafka. Tidak. Rafka tidak boleh tahu jika dia ada di sana atau bekerja di sana.
Karen malu untuk menghadapi lelaki itu. Dia juga tak mau terlalu jauh mendekat pada kehidupan lelaki yang sudah memiliki istri itu.
"Buruan dibersihkan, kenapa kamu lelet sekali," kata pegawai lain. Yang jelas dia pegawai tetap di sana.
Sudah tidak begitu muda. Mungkin umurnya tiga puluh ke atas. Wajahnya sangat judes apalagi jika melihat Karen.
tetapi jika dia melihat lelaki, wajahnya langsung berubah jadi ramah.
Karen tidak tahu mengapa dia harus berakting seperti itu. Padahal di sana dia sama sama hanya tukang pembersih toilet.