Malam itu ketika Karen hendak masuk ke kamarnya sendiri. Tiba tiba langkahnya terhenti karena melihat lelaki masuk ke kamar Aliya.
"Dia bukan Rafka, kenapa masuk ke sana?" gumam Karen tak mengerti. Bukankah terlalu aneh menyuruh supir pribadi masuk ke kamarnya sendiri?
Karena tak mau ikut campur, akhirnya Karen memutuskan pergi ketika supir itu menutup pintu.
Karen mengendap-endap turun dari tangga tak ingin ketahuan.
Dirinya dikejutkan oleh bayangan Rafka yang baru saja keluar dari kamar tamu. Rafka sepertinya baru saja mandi, terlihat rambutnya yang masih basah.
"Rafael sudah tidur?"
"Sudah. Kamu belum tidur?" tanya Karen. Ia berharap jika Rafka hanya sedang mengecek kamar tamu. Kemudian dia naik ke atas dan masuk ke kamar istrinya.
Melihat pemandangan tadi, membuat Karen tidak tega terhadap Rafka yang sedang dibohongi.
"Belum. Aku mau minum di minibar, kamu mau?" ajak Rafka.