Aliya tidak menemukan Rafka di rumahnya malam ini. Padahal seharusnya dia sudah pulang sejak satu jam yang lalu meski dia lembur.
Aliya menyuruh baby sitternya untuk membawa anak yang baru saja dia dapatkan dari kenalannya menuju kamar yang sudah dia siapkan.
Aliya menghubungi ponsel Rafka, tapi ponsel suaminya itu tidak aktif. Membuat Aliya semakin geram dan marah.
Ia mengamuk, menyapu semua makanan yang ada di meja makan.
"Rafka sudah banyak berubah!" teriaknya dengan emosi.
Hingga membuat para pembantu yang ada di dapur saling berpandangan.
"Pak Rafka belum pulang ya?" tanya pembantu paruh baya pada supir Aliya.
"Sepertinya belum. Mobilnya belum ada di garasi," jawabnya.
"Mungkin pak Rafka marah karena bu Aliya pergi tanpa pamit," kata pembantu muda yang lain.
"Pak Rafka seperti tidak dianggap di rumah ini. Wajar saja dia marah dan memutuskan tidak pulang," timpal yang lain.
"Sebaiknya kita bereskan meja makan," ajak pembantu paruh baya pada yang lain.