"Bi, bisa kita bicara di kamarku?" tanya Alen pada oembantunya tersbeut.
"Oh iya, Bisa non." Ibu Daniel kemudian berjalan mengikuti Alen dan masuk ke dalam kamar perempuan tersebut.
"Ada apa non?" tanya ibu Daniel yang kini sudah berdiri di dalam kamar Alen.
Alen pun menoleh kemudian dia memeluk pembantunya tersbeut. Membuat ibu Daniel sangat terkejut dibuatnya. Tadinya ia berpikir jika ia atau Daniel sudah membuat kesalahan hingga membuat anak pembantunya itu ingin berbcara empat mata dengannya. Namun ia justru terkejut karena tiba tiba Alen memeluknya.
"Ada apa non?" tanya ibu Daniel semakin penasaran.
"Maaf bi, sebenarnya Daniel sudah memintaku merahasiakan hal ini dari bibi. Tapi aku mengingkarinya karena aku butuh bantuan bibi."
"Bantuan apa non?"
"Jadilah waliku bi. Bibi hanya harus menanda tangani surat persetujuan di rumah sakit."
"Tunggu tunggu. Siapa yang sakit non? Dan apa hubungannya ini sama anak bibi?"
"Daniel yang sakit bi. Daniel sangat sakit saat ini."