Winda diam diam menemui Karen siang itu, dia ingin mengatakan apa yang sudah dia rencanakan saat ini.
Namun, sebelumnya Winda ingin mengatakan sesuatu pada Karen suatu hal yang sepertinya lebih penting lagi.
"Saya tidak tahu apakah ini kabar baik atau buruk, tapi kami tadi malam memergoki karyawan cowok memasang kamera di dalam loker wanita."
Mata Karen membeliak.
"Siapa yang sudah melakukan hal itu?"
Winda menggelengkan kepalanya. "Saya tidak dapat memberitahu siapa orangnya, tapi sebagai gantinya saya sudah mendapatkan rekaman di mana Rana telah mendorong saya dan berkata seakan akan tindakannya adalah benar. Jika video itu dipublikasikan, bukankah itu akan menjadi boomerang baginya?
"Saya juga sudah mendapatkan hasik rontgent di bagian tulang ekor saya, meski tidak parah. Tapi jika saya kemarin jatuh lebih keras akan berbahaya. Mungkin saya tidak bisa berdiri dan berjalan lagi, Bu."
Karen tersenyum.
"Kerja bagus, Winda."
Winda pun menyerahkan rekaman itu kepada Karen.