"Aku tidak akan melakukan hal itu pada Rana, aku serius. Lagi pula, aku tidak menyukainya. Dulu, aku menyukaimu. Kamu tahu kan itu?" Rafka menenggelamkan kepala Karen di pelukannya, mengusap punggung wanita itu agar tidak mencemaskan hal yang seharusnya tidak dia cemaskan.
Mungkin perasaan wanita itu sangat sensitif makanya dia merasa ada yang mengganjal di hatinya saat ini ketika suaminya melakukan sesuatu yang aneh di belakangnya.
Rafka mencium puncak kepala Karen. "Sudahlah, kita harus tidur."
Karen mengangguk. Apakah pergi ke rumah orangtuanya dia batalkan saja? Namun, dia sudah berjanji pada ayah dan ibunya akan ke sana nanti.
**
Pagi harinya, Karen tidak menemukan Rafka ada di sampingnya. Sudah jam tujuh Karen pikir Rafka sudah bangun dan berangkat pagi karena ada pekerjaan yang belum dia selesaikan.
Tapi Karen terkejut ketika mendapati suaminya berada di dapur dan membuatkan sarapan untuk mereka berdua.