Karen dan Rafka bergandengan tangan. Mereka jalan jalan bersama di sekitar jalanan kecil di pulau.
Karen memperkenalkan lingkungannya dan pulau di mana dia dibesarkan.
"Karena pulau ini kecil, jadi hanya ada satu SD SMP dan SMA. Semuanya menjadi satu. Sepertinya aku tidak perlu mengajakmu jalan jalan ke sana ya," kata Karen.
Rafka mengangguk.
"Tapi di sini aku jarang melihat anak muda."
"Mereka kebanyakan pergi ke kota, sepertiku kemarin. Jika sudah bosan atau mungkin tak bisa mencapai targetnya mereka akan pulang dan berumah tangga di sini."
"Kalau kamu bagaimana?"
Karen menatap Rafka kemudian dia tersenyum penuh arti. Niatnya untuk pergi ke kota waktu itu jelas jika dia bukan untuk bekerja. Melainkan untuk menemui Rafael dan mengatakan bahwa dirinya tengah hamil saat itu.
Namun, dia malah bertemu dengan Rafka lalu semua kejadian berawal dari sana.
Jika Karen mengingatnya lagi. Rasanya dia sudah lelah jika harus menjalani hidup seperti itu.