Chereads / Rere dan Fero / Chapter 2 - BAB 2

Chapter 2 - BAB 2

Makasih yang udah baca 😊😚

"mau bareng gak" ajak fero saat kami berjalan di koridor saat kelas telah usai.

"boleh deh, tapi ke kafe kak bila ya"

"siap princess" ucap fero tersenyum manis

"jangan senyum gitu" kataku menghentikan senyum yang terpatri di wajah tampannya.

"kenapa" katanya dengan alis terangkat sebelah

"senyum kamu manis banget aku gak kuat" ucap ku membuat fero kembali mengembangkan senyum manis nya dengan mata bersinar

"bagus dong biar senyum manis aku mampir di mimpi kamu " katanya dengan tangan yang mencubit pelan pipiku "ih kok kamu makin imut ya" goda fero membuat pipi ku memerah.

"apaan sih" menepis tangan nya yang masih di pipi ku " kamu bawa mobil apa motor"

"mobil, sengaja emang mau ajak kamu pulang bareng" aku hanya mengangguk mengerti

Fero pun membukakan pintu mobil mempersilahkan aku masuk.

Sudah biasa ia bersikap seperti ini sehingga teman teman ku malah mengira kami berpacaran. Semua sikap yang ditunjukkan fero padaku seolah olah kami sepasang kekasih, aku berharap memang begitu tetapi sampai saat ini status kami masih sahabat bahkan keluargaku juga mengira begitu.

Kami dekat sejak SMP, anak pindahan dan ternyata juga tetanggaku. Sejak itu kami sering bersama hingga sma pun ia memilih sma yang sama denganku.

"melamun aja re" aku pun melihat kearah fero yang menyetir meninggalkan area sekolah yang sudah sepi

Aku tersenyum padanya sambil menggeleng pelan "kamu udah pilih mau nerusin kemana" tanyaku

"udah"

"kemana" aku menatap nya bingung tumben nih orang gak cerita batinku.

"nanti kamu juga tau" fero tersenyum tanpa melihatku

"udah main rahasia rahasiaan ya kamu" dengusku pelan

Ia mengalihkan pandangan padaku dan tersenyum lagi "jangan cemberut sayang ntar juga kamu tau" sambil mengusap lembut puncak kepalaku.

"apaan sih, udah kaya orang pacaran aja sayang sayang" ucapku ketus sambil menjauhkan tangannya yang masih mengelus rambutku

"kan emang pacaran" sambutnya dengan tawa geli

Aku hanya memutar bola mata jengah mendengar ucapan nya.

Hal seperti ini yang membuatku takut. Takut jatuh terlalu dalam oleh pesona fero. Bagaimana tidak kalau sikapnya yang seperti ini terus menerus bisa bisa aku baper , ah tidak tidak aku memang sudah baper dari dulu.

Setelah masuk sma fero makin perhatian padaku seolah olah ia memang menyukaiku. sedangkan aku, aku memang sudah menyukai fero sejak kelas tiga smp. Fero yang tampan, pintar, dan jago basket merupakan tipe ideal setiap kaum hawa, dia juga berasal dari keluarga berada.

"kan melamun lagi" kata fero membuat aku sadar dari tadi aku hanya diam sambil menatap nya yang sedang mengemudi. Aku mengalihkan tatapan melihat kearah luar jendela tampak hujan mengguyur jalanan.

"ayo turun " ajak fero setelah berhenti di depan kafe kakak ku. Iya turun terlebih dahulu dengan payung ditangannya dan membuka pintu untukku. Kami berjalan berdempetan agar terhindar dari hujan yang semakin deras.

"eh fero juga mampir " sambut kak bila saat aku dan fero menghampirinya di sudut kafe tempat ternyaman ,khusus untuk keluarga dan teman temannya yang mampir kesini.

"mau numpang makan kak" balas fero blak blakan dengan cengiran di wajah tampannya

"kak ntar pulang nya cepat gak" aku menyela mereka

"kenapa"

"temenin aku ya ke mall mau nyari kado buat sila"

"gak bisa sayang, kakak ada kerjaan yang belum kelar. Maaf ya"

Aku hanya mengangguk saja " kamu temenin aku ya, bisa gak" aku menatap fero dengan penuh harap.

Sila juga sahabatku tapi kami beda sekolah, aku dan sila bersahabat sejak kecil bahkan keluarga kami seperti bersaudara. Aku juga sering curhat padanya tentang perasaan ku pada fero yang sampai saat ini tak ada yang tau, mereka hanya mengira kami bersahabat tanpa tau kalau aku menyimpan rasa lain pada hubungan persahabatan ini.

Sila bahkan mendesakku untuk mengatakan tentang perasaan ku pada fero. Gila saja dia mau diletak dimana wajah ku , walau pun zaman sekarang banyak perempuan yang menyatakan perasaan duluan tapi rasanya aku malu. Aku tak senekat itu, aku takut karena pernyataan ku persahabatan aku dan fero renggang. Aku tak ingin jauh dari fero, kangen.

Balik ke atas..

"iya aku aja yang nemanin tapi jam 7 an aja ya nanti, biar kamu bisa istirahat dulu"

"perhatian bener" goda kak bila

Fero hanya tersenyum menanggapi , dan aku memutar mata jengah.

"ya udah mau pesan apa biar kakak ambilin, oh ya ada menu baru loh" tawar kak bila

"menu baru" sahutku antusias

"iya buat pasangan gitu" mata kak bila melirikku dan fero dengan senyum geli

"aku kan gak ada pasangan" sahutku ketus

"kan calonnya udah ada" sahut fero

"serah deh, cepet ya kak aku laper" ucapku dengan senyum manis

Kak bila pun meninggalkan aku dan fero. Saat aku melihat kearah fero kami bertatapan sejenak, tapi buru-buru aku mengalihkan tatapan mataku.

"kok pipi kamu merah re" goda fero

"gak kok" sanggah ku cepat dan menunduk, tak ingin fero melihat wajah salah tingkahku.

"Melihat nya saja aku sudah salting apalagi di peluk" ucapku pelan

"apa re, kamu ngomong nya kok bisik bisik gitu sih"

"ha gak ada kok, aku gak ngomong apa apa"

💛💛💛