Pemuda itu mengembuskan napas berat. Satu pertanyaan meluncur dari bibirnya. "Setelah ini, apakah saya masih harus dihukum juga?"
"Tergantung, karena semua keputusan ada di tangannya, pria yang memukulimu tadi," tutur Hazard sesuai kondisi yang ada, tanpa melebih-lebihkan jawabannya.
Sameer pun paham, kemudian mengangguk tanda mengerti. Penyelidikan itu berakhir ketika Hazard berhasil mendapatkan informasi tentang Raja Firan dan jumlah pasukannya. Juga beberapa strategi perang yang jelas sangat menguntungkan Sang Raja.
Hazard keluar dari tenda bersama salah satu si kembar. Dia berkata pada Syamsir, "Kau mendengar semuanya, kan?"
"Iya, Pangeran."
"Sekarang beritahu Harith untuk segera mengubah strategi ...." Kalimatnya terpotong sebab Hazard melanjutkannya dengan berbisik, "Mengerti?" tanyanya memastikan.
"Baik, Pangeran. Saya mengerti. Akan saya sampaikan sekarang juga."