#NAD_30HariMenulis2020
#Hari_ke_5
#NomorAbsen_144
Jumlah kata : 665 kata
Judul : Gadis Penakluk Monster
Isi :
Pada zaman dahulu kala monster menguasai manusia. Menyebabkan manusia tidak bisa lagi hidup dalam ketenangan dan kedamaian seperti sebelumnya. Makhluk-makhluk tersebut dipimpin oleh seorang raja monster yang kejam. Tubuh raja monster ini jauh lebih besar daripada para anak buahnya.
Kegemaran dari monster-monster tersebut adalah menyantap manusia. Hal tersebut membuat para manusia semakin ketakutan. Upaya melawan para monster itu juga tidak pernah membuahkan hasil. Peperangan yang terjadi antara para manusia melawan monster justru mengakibatkan jatuhnya banyak korban di pihak manusia. Mereka yang menjadi korban dalam perang dilahap habis oleh para monster tersebut.
Manusia terdesak dan ketakutan. Tidak tahu lagi siapa yang dapat menyelamatkan mereka.
***
Suatu hari, sang raja monster yang sedang berkeliaran mencari mangsa melihat sosok seorang gadis manusia. Dia merasa senang dan terpikir olehnya untuk menjadikan seorang gadis manusia menjadi permaisurinya.
Ia kemudian bergegas menemui raja manusia dan mengungkapkan keinginan untuk mendapatkan gadis dari ras manusia. Gadis tersebut haruslah yang paling cantik dari antara para manusia.
Sang raja manusia tampak keberatan meski dia tidak berani terang-terangan menolak. Beliau kemudian berunding dengan seorang peramal dan akhirnya memenuhi permintaan raja monster. Peramal tersebut mengatakan bahwa musuh mereka itu akan kalah di tangan seorang wanita.
***
Pemilihan gadis untuk menjadi pendamping raja monster dimulai. Setelah melihat gadis-gadis tersebut, sang raja monster akhirnya memilih Anita, seorang gadis molek dengan kulit kuning langsat yang memang paling jelita di seluruh negeri.
Orang-orang yang melihat menyayangkan nasib Anita, tetapi mereka juga tidak berdaya untuk menolong gadis itu.
Anita sendiri merasa keberatan menjadi istri dari monster. Ia kemudian pulang ke rumah dan memaksa Laras yang adalah sepupunya untuk menggantikan dia.
Laras adalah gadis yatim piatu sejak kecil. Sebagai satu-satunya kerabat, Bibi Laras yang tidak lain ibu dari Anita terpaksa menampung Laras di rumahnya. Akan tetapi, baik dia maupun putrinya tidak pernah memperlakukan Laras dengan baik. Mereka memperlakukan gadis itu layaknya seorang pembantu.
"Kamu harus mau!" tegas sang bibi saat Laras hendak menolak.
"Apa kamu tidak ingin membalas budi kepada kami dan tega membiarkan sepupumu menjadi korban raja monster?"
Perkataan bibinya itu membuat Laras tidak kuasa menolak. Ia hanya bisa setuju. Bibinya dan Anita senang karena mereka bisa menyingkirkan Laras yang selama ini dianggap hanya menjadi beban untuk keluarga mereka.
***
Laras yang mengenakan cadar menemui sang raja monster. Raja tersebut begitu senang melihat gadis itu. Ia bahkan tidak keberatan menyantap hidangan yang dibawakan Laras untuknya.
Sang raja yang bertubuh besar dan bersisik tersebut berteriak marah saat cadar yang dikenakan Laras terlepas. Ia merasa ditipu dan hendak menyerang gadis itu. Namun sesaat kemudian, tubuhnya ambruk di tanah.
"Ka-u melakukan ini pasti karena menginginkan hartaku!" tuduh raja monster tersebut kepada Laras. Tempat tinggalnya tersebut memang berlimpah dengan emas permata.
"Aku tidak rela ada yang menyentuh kekayaanku. Mereka yang menyentuhnya akan menjadi sepertiku."
Setelah berkata seperti itu, sang raja meregang nyawa dan tewas seketika.
Para monster merasa ketakutan dan mengaku kalah setelah kehilangan pemimpin mereka.
***
Keberhasilan Laras mengalahkan raja monster dan membuat anak buahnya bersedia menyingkir tentu mengundang pujian dan decak kagum dari banyak orang.
Gadis yang selama ini dipandang sebelah mata karena tidak cantik tersebut kini dielu-elukan namanya. Raja manusia bahkan memberi banyak hadiah untuknya dan mengangkat dia sebagai tuan putri kerajaan.
Mendengar itu, Laras dan ibunya merasa tidak senang dan iri. Mereka tidak menyangka Laras yang mereka kira telah mati dimangsa para monster justru telah berhasil menaklukkan monster-monster tersebut.
Mereka kemudian mendengar tentang harta yang tertinggal dari raja monster. Karena pesan Laras, tidak seorangpun berani menyentuh harta tersebut. Akan tetapi, Anita dan ibunya tidak mengindahkan, mereka menganggap Laras yang serakah karena ingin menguasai harta itu seorang diri. Mereka lalu pergi ke istana raja monster yang kini telah kosong.
Laras dan ibunya tertawa senang saat melihat begitu banyak harta. Akan tetapi, sesuatu terjadi saat mereka mengambil benda-benda berharga tersebut, kulit mereka melepuh dan bersisik. Sepasang ibu dan anak tersebut menjerit kesakitan dan hendak pergi dari tempat itu. Namun pintu tempat tersebut tertutup rapat dan tidak bisa lagi dibuka. Kedua wanita itu kini terkurung di dalam sepanjang sisa hidup mereka dengan kulit bersisik dan melepuh yang menyakitkan.
Tamat