Soon Ae berlari kedalam pelukan Sun Woo dengan tekad untuk bersikap egois sekali ini saja demi mempertahankan hati Sun Woo untuknya sendiri.
Sun Woo kaget dan bingung tapi kemudian dengan sangat pedenya, dia menduga kalau Bong Sun seperti ini pasti karena Bong Sun jatuh cinta terlalu dalam padanya.
Saat Sun Woo meminta Bong Sun melepaskan pelukannya, Bong Sun tidak mau karena dia tidak mau berpisah dengan Sun Woo.
Sun Woo jadi semakin heran dengan sikap Bong Sun yang sebelumnya tidak sedikitpun mengizinkannya untuk menyentuhnya tapi sekarang malah Bong Sun sendiri memeluknya erat-erat.
Tapi walaupun menggerutu tapi nyatanya Sun Woo langsung membalas pelukan Bong Sun dengan senyum bahagia.
Saat opsir Han akhirnya keluar dari rumah sakit, Sung Jae menjemputnya dengan membawakan tahu. Opsir Han langsung protes, kenapa dia dikasih tahu padahal dia kan keluar dari rumah sakit dan bukannya dari penjara.
Sung Jae beralasan bahwa dia hanya melakukan apa yang orang bilang bhawa jika polisi baru keluar rumah sakit maka mereka harus makan tahu.
Walaupun mencurigai Sung Jae tapi opsir Han tidak memperlihatkan kecurigaannya sama sekali dan menuruti Sung Jae dengan memakan tahu itu sambil menggerutu kesal atas insiden perampokan dan penyerangan yang dialaminya waktu itu.
Opsir Han merasa sangat malu dengan kejadian itu dan bertekad untuk menangkap si penjahat.
Sung Jae hanya terdiam kesal mendengarkan gerutuan opsir Han tapi kemudian dia cepat-cepat pasang wajah baik bak malaikatnya lalu mengajak opsir Han makan siang di restorannya ahjussi.
Sung Jae bersikap sok baik dan perhatian pada opsir Han. Memberikan sebagian jatah makanannya untuk opsir Han dan juga mengingatkan opsir Han untuk makan pelan-pelan.
Opsir Han sangat menyesal dan merasa bersalah pada Eun Hee karena gara-gara insiden perampokannya itu, dia jadi kehilangan rekaman CCTV yang merupakan satu-satunya bukti atas kasus tabrak larinya Eun Hee.
Sung Jae meyakinkannya untuk tidak terlalu mencemaskan masalah itu lagipula dia belum memberitahukannya pada Eun Hee dan kakak iparnya.
Saat mereka kembali melanjutkan makan, diam-diam opsir Han menatap curiga pada jam tangannya Sung Jae.
Di restoran, Sun Woo melihat Bong Sun keluar dari gudang dengan membawa kardus berat.
Sun Woo dengan manisnya mengambil alih kardus berat itu sambil mengingatkan Bong Sun untuk tidak mengangkat barang berat dan menjaga tubuhnya dengan baik karena... "Kau milikku sekarang"
Bong Sun tentu saja langsung tersenyum lebar dan berjanji akan menjaga tubuhnya dengan baik. Sun Woo lalu mengajak Bong Sun untuk belanja ke pasar bersamanya nanti.
Tapi untuk menghindari kecurigaan orang lain, Sun Woo menyuruh Bong Sun untuk membuat alasan sakit parah sampai perlu pergi ke rumah sakit.
"Baik, tapi aku harus bilang sakit apa?" tanya Bong Sun antusias "Apa aku harus bilang lututku terkilir? Atau karena saat ini musim panas, bagaimana kalau muntah-muntah dan diare?"
"Terserah kau saja"
Sun Woo memperhatikan Bong Sun agak sedikit berbeda hari ini. Sun Woo yakin Bong Sun tidak dalam kondisi mania tapi dia terlihat enerjik.
"Kau sangat cantik saat kau berada dalam kondisi netral"
Sun Woo lalu membenturkan dahinya dengan dahinya Bong Sun dengan penuh cinta sambil mengucapkan sampai jumpa nanti.
Bong Sun jadi semakin bahagia karenanya dan langsung berlalu pergi dengan langkah lebih ceria. Mereka sama sekali tidak menyadari percakapan romantis mereka, ternyata di dengar oleh Ji Woong.
Ji Woong lalu mengumpulkan ketiga asisten yang lain di belakang untuk memberitahu mereka tentang dugaannya bahwa chef sepertinya pacaran dengan Bong Sun.
Seo Joon diam saja sementara kedua asisten yang lain sama sekali tidak mempercayainya, mana mungkin chef pacaran dengan Bong Sun.
Ji Woong terus berusaha meyakinkan mereka bahkan dengan menirukan benturan dahi yang dilakukan Sun Woo pada Bong Sun tadi tapi tetap saja tidak ada yang mempercayainya, mana mungkin ada orang menunjukkan cinta dengan cara membenturkan dahi.
Min Soo justru sangat yakin ada sesuatu antara chef dan So Hyeong. Dia sudah mulai mencurigai hubungan mereka sejak saat So Hyeong tiba-tiba muncul di tempat MT mereka.
Min Soo sangat amat yakin tidak mungkin ada hubungan spesial antara chef dan Bong Sun, dia bahkan berani bersumpah kalau sampai ada sesuatu antara chef dan Bong Sun maka dia akan memotong itunya dan menjalani hidupnya jadi kasim. Puahahaha!
Soon Ae berbaring di lantai rumahnya ahjumma dukun dengan sedih. Bahkan saat ahjumma dukun membujuknya untuk makan sesajen, Soon Ae sama sekali tidak mau mendengarkannya.
Ahjumma dukun jadi stres melihat kekeraskepalaan Soon Ae dan langsung mengomelinya karena walaupun Soon Ae terus seperti ini, Sun Woo tetap tidak akan mengetahuinya.
"Kenapa juga kau repot-repot membuat dirimu berada dalam situasi yang tidak seharusnya kau campuri. Kau itu cuma hantu"
Menyadari sepertinya Soon Ae sekarang tidak akan bisa menuntaskan dendamnya, ahjumma dukun menyarankan sebaiknya Soon Ae melakukan ritual arwah saja sekarang.
Ahjumma dukun berjanji dia akan berusaha agar tidak membuat Soon Ae kesakitan. Tapi Soon Ae tetap diam membisu dengan sedih.
Ahjumma dukun benar-benar jadi frustasi dibuatnya. "Hei, mulutmu terekat apa? Dulu kau selalu bicara tanpa henti dan tidak pernah menutup mulutmu. Kalau ada orang bicara seharusnya kau menjawab. Ah, terserah kau sajalah"
Tapi walaupun menggerutu kesal tapi ahjumma dukun tidak tega melihatnya dan langsung meletakkan sebuah pisang didepan Soon Ae dengan harapan Soon Ae akan memakannya tapi Soon Ae tetap diam tak berkutik sama sekali.
Sun Woo dan semua asistennya sedang makan bersama saat Sun Woo diam-diam mengirim pesan romantis pada Bong Sun, menyuruhnya untuk tidak makan kebanyakan.
Saat Min Soo melihat Sun Woo mengirim pesan rahasia, dia langsung mendesak Sun Woo untuk memperlihatkan apa dan siapa yang dia kirimi pesan.
Saat Sun Woo membantahnya dan cepat-cepat menyembunyikan ponselnya dengan canggung, Min Soo langsung menggodanya karena dia yakin kalau Sun Woo pasti sedang pacaran sembunyi-sembunyi.
Sun Woo dengan kesal memukul dahi Min Soo dengan mangkoknya sambil bersikeras membantah dugaan Min Soo lalu cepat-cepat beranjak pergi ke pasar.
Diam-diam, dia mengisyaratkan Bong Sun untuk mengikutinya. Bong Sun pun langsung berakting pura-pura lututnya terkilir dan sangat sakit jadi dia harus pergi ke rumah sakit.
Dong Chul dan Min Soo mempercayai kebohongannya dan langsung memerintahkan Bong Sun untuk pergi ke rumah sakit secepatnya. Bong Sun pun langsung berjalan keluar dengan terpincang-pincang sambil pura-pura mengeluh kesakitan.
Begitu Soon Ae keluar, Ji Woong yang sedari tadi hanya terdiam memperhatikan akting Bong Sun, langsung memberitahu semua orang kalau Bong Sun jelas berbohong. Karena tadi saat Bong Sun bilang lututnya terkilir, dia memegang kaki kirinya.
Tapi saat dia berjalan terpincang-pincang, dia malah memegang kaki kanannya. Sekali lagi dia berusaha meyakinkan Min Soo kalau Bong Sun pasti berbohong untuk mengikuti chef ke pasar tapi lagi-lagi Min Soo tidak mempercayainya sama sekali.
Sebelum pergi, Bong Sun berusaha berdandan dengan cantik tapi tidak terlalu mencolok untuk acara kencan ke pasarnya dengan Sun Woo.
Di pasar, Sun Woo membawa semua belanjaan dan tidak membiarkan Bong Sun membawa barang satupun. Bong Sun jelas banyak berubah sekarang, dia yang dulu tidak pernah berani menatap mata Sun Woo sekarang jadi lebih berani bahkan sudah berani menyentuh lengan berotot Sun Woo.
Sun Woo menyuruh Bong Sun untuk melepaskan kuncir rambutnya karena menurutnya Bong Sun terlihat lebih cantik saat rambutnya tergerai, Bong Sun pun langsung cepat-cepat melepaskan ikatan rambutnya.
Tepat saat itu, kebetulan mereka bertemu dengan seorang chef kenalan Sun Woo. Chef itu memperhatikan Sun Woo sendiri yang membawa semua belanjaan, dia heran padahal Sun Woo membawa asistennya lalu kenapa dia tidak menyuruh asistennya itu untuk membawa belanjaannya.
Bong Sun langsung cepat-cepat mengambil semua belanjaan Sun Woo sambil beralasan pada si chef kalau tadi tangannya kram tapi sekarang sudah baikan.
Puas melihat itu, si chef langsung menyarankan agar Sun Woo menyuruh asistennya pergi agar mereka bisa minum bersama. Sun Woo jadi kesal pada si chef langsung mengomelinya untuk mengurusi restorannya saja lalu menyuruhnya pergi.
Setelah si chef pergi, Sun Woo mengambil kembali semua belanjaannya dari tangan Bong Sun lalu menggenggam tangan Bong Sun.
Bong Sun protes, dia cemas karena Sun Woo menggenggam tangannya di tempat umum dan banyak orang yang pasti mengenal Sun Woo tapi Sun Woo tidak peduli.
Dia juga mengingatkan kalau Bong Sun kan suka bergandengan tangan. Jelas saja Bong Sun bingung karena sebenarnya yang dimaksud Sun Woo adalah Soon Ae.
Sun Woo lalu membawa Soon Ae ke sebuah restoran yang menyediakan sundae (sosis yang terbuat dari jeroan dan darah babi). Bong Sun langsung panik karena dia tidak bisa makan sundae.
Sun Woo tidak percaya dan langsung mengingatkan bahwa Bong Sun sendiri yang bilang kalau dia sangat menyukai sundae. Bong Sun langsung canggung mendengarnya karena jelas bukan dia yang bilang begitu tapi Soon Ae.
Akhirnya terpaksalah Bong Sun ikut masuk kedalam restoran itu. Sun Woo sangat menikmati makanan itu sementara Bong Sun hanya terdiam canggung.
Sun Woo heran kenapa Bong Sun tidak memakannya padahal dia bilang kalau dia sangat menyukai sundae, tapi kemudian dia mengerti pasti karena Bong Sun ingin dia menyuapinya.
Sun Woo pun langsung menyuapi Bong Sun yang memakannya dengan sangat terpaksa dan pura-pura sangat menikmati kelezatan sundae itu.
Padahal sebenarnya dia merasa sangat mual dan langsung cepat-cepat pamit ke kamar kecil untuk memuntahkan makanan itu.
Sebelum kembali, Bong Sun berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia pastiĀ bisa melewatinya, dia pasti bisa memakan sundae itu, dia pasti akan baik-baik saja.
Saat dia kembali, dia lega melihat makanan itu sudah banyak berkurang dimakan Sun Woo. Sayang, kelegaannya langsung hancur seketika saat Sun Woo berkata kalau dia sudah memesan satu porsi lagi.
Sun Woo ditelepon So Hyeong yang memberitahunya bahwa acara masak mereka ingin syuting di restorannya Sun Woo dan dia menelepon untuk meminta pendapat Sun Woo dan Sun Woo setuju-setuju saja.
Saat Sun Woo sedang sibuk ditelepon dengan So Hyeong, Bong Sun diam-diam mengisyaratkan ahjumma untuk membatalkan pesanan porsi tambahannya.
Tapi karena Bong Sun mengisyaratkannya dengan tanda X, ahjumma jadi salah paham dan mengira kalau Bong Sun minta gunting.
Sung Jae muncul dari tempat persembunyiannya di ruang bawah tanah dengan memakai pakaian serba hitam lalu pergi ke suatu tempat.
Saat mereka kembali ke restoran, Sun Woo mengumumkan bahwa besok akan ada kru TV yang akan datang untuk syuting acara masak. Hampir semua asisten menyambut berita itu dengan kegirangan karena mereka akan masuk TV.
Melihat itu, Sun Woo langsung mengomeli mereka untuk tidak terlalu menyukai TV agar mereka tidak jadi seperti chef Marco yang tergila-gila ingin selalu masuk TV.
Sun Woo juga mengumumkan bahwa besok menu appetizernya adalah terong saus tomat dan memerintahkan Bong Sun yang membuatnya dan menyuruh Seo Joon untuk membantu Bong Sun. Tentu saja Bong Sun sangat terkejut dengan perintah dadakan itu.
Setelah rapat usai, semua asisten langsung mengucapkan selamat untuk Bong Sun yang besok akan jadi chef sementara Bong Sun hanya terdiam gugup.
Bong Sun lalu mengajak Sun Woo bicara berdua di gudang dan memberitahunya kalau dia belum siap untuk jadi chef dan lagi kalau dia sampai mengacaukan acara besok maka dia pasti akan merusak image restoran ini.
Sun Woo bingung kenapa Bong Sun sekarang jadi seperti ini padahal dulu dia sendiri yang bilang kalau dia pasti bisa, Bong Sun juga yang bilang kalau membuat appetizer itu sangat mudah.
Bong Sun langsung terdiam canggung karena jelas-jelas bukan dia yang mengatakan semua itu tapi Soon Ae.
Sun Woo meyakinkan Bong Sun bahwa Bong Sun punya bakat. Dia bahkan mengingatkan Bong Sun pada sup pollack nasi gosong dan pancake tepung kacang buatannya dulu jadi dia pasti bisa menangani terong saus tomat itu dengan baik.
Bong Sun ingin memberitahunya kalau semua masakan itu bukan dia yang membuatnya tapi pada akhirnya dia tidak sanggup mengucapkannya.
Sun Woo meyakinkan Bong Sun kalau dia memberikan kesempatan ini untuk Bong Sun bukan karena perasaannya pada Bong Sun tapi karena dia benar-benar merasa kalau Bong Sun itu pantas mendapatkan kesempatan untuk membuktikan bakat masaknya.
"Na Bong Sun, kau pasti bisa melakukannya kan?"
Walaupun ragu tapi akhirnya Bong Sun berjanji "Iya, aku akan berusaha keras"
Seorang pria berpakaian serba hitam, diam-diam masuk kedalam restoran. Pria itu pasti Sung Jae walaupun wajahnya tidak diperlihatkan.
Bong Sun latihan memasak terong saus tomat seorang diri saat tiba-tiba dia merasa ada sesuatu yang aneh dari depan. Tapi saat dia menoleh kedepan, dia tidak melihat siapapun atau apapun.
Dia langsung melanjutkan latihan masaknya lagi tanpa menyadari bayangan si pria berbaju hitam yang hampir mendekatinya dengan sebilah pisau.
Tapi langkah pria berbaju hitam itu langsung membeku seketika saat dia melihat kedatangan Sun Woo yang datang untuk mengecek hasil masakan Bong Sun.
Pria berbaju hitam itu langsung mundur menyembunyikan dirinya di balik tembok. Sun Woo mencicipi saus tomatnya Bong Sun dan langsung memuji rasanya yang sudah lumayan.
Menyadari dia tidak akan bisa melakukan aksinya dengan keberadaan Sun Woo, si pria berbaju hitam akhirnya memutuskan untuk pergi.
Si pria berbaju hitam itu mengetuk-ngetukkan pisaunya di tangannya lalu (augh! ngeri aku!) perlahan-lahan meremas pisau itu dengan sangat keras sampai darahnya menetes.
Soon Ae masih berbaring dengan sedih di lantai, ahjumma dukun berusaha membujuknya makan dengan mengiming-iminginya makanan enak tapi Soon Ae tetap tidak berkutik.
Melihat Soon Ae yang biasanya tergila-gila makanan sekarang malah jadi tidak tertarik sedikitpun, ahjumma dukun mulai menyadari betapa dalamnya luka hati Soon Ae.
Tiba-tiba bel pintu rumahnya berbunyi dan ternyata Hae Young lah yang datang. Ahjumma dukun yang merasa tidak enak pada Soon Ae, langsung menggerutu protes pada Hae Young karena datang mendadak.
Hae Young datang dengan membawa alkohol dan meminta ahjumma untuk menemaninya minum-minum, dia ingin minum-minum karena meresahkan Sun Woo.
Ahjumma berusaha meminta Hae Young untuk tidak membicarakan Sun Woo sekarang tapi Hae Young tidak peduli dan terus saja memberitahu ahjumma tentang Sun Woo yang dia curigai sedang pacaran dengan Bong Sun.
Dia merasa tidak tenang, dia takut terjadi apa-apa dengan Sun Woo karena ahjumma kan pernah meramal Bong Sun dan melihatnya sudah mati.
Ahjumma dukun melirik Soon Ae dengan cemas dan langsung mengajak Hae Young untuk makan di luar saja. Hae Young bingung untuk apa musti keluar segala, bukankah lebih nyaman disini.
Ahjumma membujuk Hae Young dengan mengatakan bahwa penjual di kedai kaki lima sangat tampan seperti Jang Dong Gun. Hae Young langsung percaya dan langsung beranjak bangkit dengan penuh semangat.
Setelah mereka pergi, Soon Ae menulis nama Kang Sun Woo dengan jarinya di lantai, air matanya mulai menetes saat dia bergumam sedih. "Aku merindukanmu, chef"
Bong Sun terus latihan membuat terong saus tomat seorang diri. Dia sangat bersemangat untuk membuat masakannya dengan benar sampai-sampai saat ada tangan hantu yang merayapi tubuhnya, Bong Sun langsung memukul tangan hantu itu sambil berkata pada si hantu kalau dia lagi sibuk. hahaha
Si tangan hantu tidak menyerah begitu saja dan berusaha lagi merayapi Bong Sun tapi lagi-lagi Bong Sun langsung memukul tangan hantu itu sambil membentak si tangan hantu. "Ah, aku tidak punya waktu sekarang!"
Tengah malam berganti subuh dan Bong Sun masih terus latihan tanpa kenal lelah sampai akhirnya dia berhasil membuat saus tomat yang menurutnya rasanya sudah benar.
Tak sengaja dia menyentuh torch gas panas dan membuat tangannya terbakar. Bong Sun langsung menyiram tangannya terbakar dengan air.
Dia benar-benar frustasi tapi dia berusaha mengingatkan dirinya sendiri untuk menguatkan diri.
"Semua ini bukan apa-apa... ah, si*lan"
Walaupun awalnya kaget menyadari dia baru saja mengucapkan sumpah serapah. Tapi kemudian, dia langsung meneriakkan berbagai sumpah serapah untuk melampiaskan segala rasa frustasinya. Dan hal itu langsung sukses membuat Bong Sun merasa lebih baik.
Dia lalu kembali melanjutkan latihannya sambil menyemangati dirinya sendiri. Bong Sun mulai mencampur terong bakarnya kedalam saus tomat dan akhirnya sukses membuat terong saus tomat dengan benar.
Eun Hee belum tidur untuk menunggu kedatangan Sung Jae. Tapi saat Sung Jae pulang, Eun Hee langsung cemas melihat tangan Sung Jae diperban.
Sung Jae beralasan kalau dia terluka gara-gara tadi dia berusaha menghentikan sebuah perkelahian. Eun Hee sangat cemas dan ingin melihat lukanya tapi Sung Jae dengan senyum manisnya meyakinkan Eun Hee kalau dia baik-baik saja.
Eun Hee ngotot ingin melihat lukanya dan Sung Jae terus berusaha meyakinkan Eun Hee kalau dia baik-baik saja. Saat Eun Hee menyentuh lengannya, Sung Jae langsung menampik tangannya dengan sangat kasar.
"Aku sudah bilang kalau aku baik-baik saja! Kenapa kau cerewet sekali?!" bentak Sung Jae.
Eun Hee tentu saja langsung shock melihat kekasaran Sung Jae. Begitu menyadari perbuatannya, Sung Jae langsung pasang senyum manisnya lagi dan meminta maaf sambil beralasan kalau dia memang agak sensitif belakangan ini.
Walaupun sangat terkejut dengan sikap kasar Sung Jae barusan, tapi Eun Hee dengan manisnya meyakinkan Sung Jae bahwa Sung Jae boleh-boleh saja melampiaskan frustasinya padanya, dia mengerti tidak mungkin manusia bersikap bagai malaikat terus. Dia hanya tidak suka melihat Sung Jae terluka.
Keesokan harinya, menu terong saus tomat buatan Bong Sun laris manis dipesan oleh banyak pelanggan.
Ji Woong yang sudah mencicipi menu buatan Bong Sun, langsung memujinya dan mengucapkan selamat. Bahkan Seo Joon langsung memuji Bong Sun dengan mengelus rambutnya.
Sementara Min Soo dengan soknya mengklaim kalau Bong Sun berhasil berkat belajar dari chef dan sous chef yang hebat.
Sun Woo diam-diam tersenyum bangga tapi kemudian dia membentaki semua orang untuk kerja dengan benar. Lalu diam-diam memuji Bong Sun dengan menunjukkan jempolnya.
Saat Bong Sun membawa panci ke belakang, Sun Woo langsung menariknya ke balik tembok dan bertanya bagaimana rasanya bisa menyajikan masakan sendiri setelah selama ini mencuci piring "Menyenangkan sekali kan?"
Bong Sun langsung menggangguk dengan penuh semangat "Iya"
"Sampai sekarang aku sama sekali belum lupa bagaimana rasanya saat aku pertama kali melakukannya" Sun Woo mengelus rambutnya Bong Sun dan memuji langkah pertamanya yang Bong Sun lakukan dengan sangat baik. "Aku bangga padamu, Na Bong Sun. Kau harus terus mempertahankan kepercayaan dirimu ini"
Kru TV datang tak lama kemudian, saat para kru sedang membawa berbagai barang keperluan syuting masuk kedalam restoran, So Hyeong berusaha menenangkan emosi seorang sutradara yang sangat rese dan cerewet mengeluhkan ini dan itu.
Min Soo yang sangat amat yakin kalau Sun Woo pacaran dengan So Hyeong, langsung menyambut kedatangan So Hyeong dengan terlalu antuasias bahkan menggodai mereka berdua.
Si sutradara terus saja mengeluh dan menggerutu karena dia tidak menyukai lokasi syuting ini dan meneriakkan berbagai perintah pada semua kru.
Saat si sutradara mencereweti semua orang, Bong Sun menghidangkan es untuk semua kru. Melihat Bong Sun menghidangkan esnya pada semua orang tapi tidak pada sutradara, Min Soo langsung berteriak mengomelinya.
Si sutradara memanggil seseorang tapi orang yang dipanggilnya tidak ada. Frustasi, dia langsung berteriak menyuruh Bong Sun untuk membawakan berbagai barang-barang untuknya.
Awalnya Sun Woo diam saja, tapi saat si sutradara sudah semakin kelewatan, Sun Woo langsung memaksa Bong Sun untuk duduk saja.
Sun Woo menggerutu kesal, kalau dia tahu akan jadi seperti ini, sudah pasti dia tidak akan menyetujui syuting ini. Sun Woo lalu memarahi Min Soo karena Min Soo meremehkan Bong Sun jadi semua orang juga ikut meremehkan Bong Sun.
Si sutradara kaget dengan kemarahan Sun Woo dan berusaha menjelaskan kalau dia hanya minta bantuan dari pegawainya Sun Woo saja.
"Chef, kenapa kau sangat marah? Kalian berdua pacaran atau apa?" tanya si sutradara dengan nada bercanda
Tapi jawaban Sun Woo malah sangat mengejutkannya dan semua orang "Iya, kami pacaran, jadi jangan perlakukan dia dengan seenaknya"
Pengumuman Sun Woo tentang hubungannya dengan Bong Sun jelas saja mengejutkan semua orang, terutama para asisten yang awalnya tidak mempercayai gosip itu.
Min Soo lah yang tampak paling tercengang sampai tidak bisa berkata-kata. Seo Joon santai-santai saja menanggapinya malah menyarankan agar mereka semua mengucapkan selamat untuk chef dan Bong Sun.
Dong Chul kaget dengan reaksi Seo Joon, jadi selama ini dia sudah tahu tentang hubungan mereka? Seo Joon mengaku iya, dia sudah menduga.
Min Soo langsung emosi mendengar pengakuan Seo Joon dan menuduh Seo Joon sengaja merahasiakan masalah ini dari mereka, Seo Joon pasti sengaja membiarkannya mencaci dengan Bong Sun dengan tujuan untuk melihatnya hancur.
"Tidak, mereka sendiri merahasiakannya jadi kenapa juga aku memberitahu orang lain?" jawab Seo Joon
Min Soo benar-benar panik, apa yang harus dia lakukan sekarang? Apa dia harus berhenti?
Ji Woong bilang tidak tapi kemudian dia dan Dong Chul langsung memegangi kedua kaki Min Soo lalu menyuruh Seo Joon mengambil pisau untuk membuat Min Soo jadi kasim. LOL!
Setelah sekian lama, Soon Ae akhirnya bangkit dari lantai. Ahjumma dengan penuh perhatian langsung menawari Soon Ae makanan tapi Soon Ae dengan lemah memberitahu ahjumma bahwa dia sudah membulatkan tekad untuk melakukan ritual kematian itu "Aku ingin unnie yang melakukannya agar tidak terasa terlalu sakit"
Ahjumma dukun langsung memeluknya dan berjanji akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membuat ritual ini tidak terlalu menyakitkan bagi Soon Ae.
Ahjumma berjanji akan mengirim Soon Ae ke surga secepat mungkin agar Soon Ae tidak menderita lebih lama lagi. Karenanya, ahjumma memutuskan agar sebaiknya mereka melakukan ritual itu besok saja. Soon Ae setuju tapi dia ingin menemui ayah dan adiknya dulu untuk yang terakhir kalinya.
Setelah syutingnya selesai, So Hyeong memuji betapa kerennya Sun Woo hari ini. Sun Woo dengan pedenya berkata kalau dia memang selalu keren.
Tapi So Hyeong menekankan bahwa hari ini Sun Woo jauh lebih keren dari biasanya dan romantis juga.
"Cinta bisa merubah seseorang"
Karena syuting sudah selesai dan restoran juga sudah tutup, So Hyeong langsung mengajak Sun Woo dan Bong Sun minum-minum. Sun Woo kaget karena So Hyeong mengajaknya dan Bong Sun juga.
Saat para asisten kembali ke restoran, mereka melihat Bong Sun sedang sibuk menata meja seorang diri. Sontak saja mereka semua (kecuali Seo Joon) langsung berlomba membantu Bong Sun.
Min Soo bahkan langsung mengomeli asisten yang lain karena mereka membiarkan Bong Sun mengerjakan pekerjaan berat.
Min Soo lalu mendudukkan Bong Sun untuk menjilat pacar bosnya itu dengan memberitahu bahwa Bong Sun sangat berharga baginya, Min Soo beralasan bahwa semua omelannya pada Bong Sun selama ini hanya karena dia ingin melatih Bong Sun, walaupun selama ini dia sering memberikan banyak pekerjaan berat pada Bong Sun tapi semua itu dia lakukan agar Bong Sun punya pengalaman.
Min Soo terus mengucapkan berbagai kata-kata gombal pada Bong Sun bahkan memuji betapa cute-nya Bong Sun saat tersenyum.
Tapi bukannya bilang Bong Sun cute seperti puppy, dia malah keceplosan bilang Bong Sun cute seperti anjing. LOL! Begitu menyadari kesalahannya, Min Soo cepat-cepat mengoreksinya lalu memberikan lolipop untuk Bong Sun.
Saat mereka melihat chef kembali, Min Soo langsung mendorong semua orang ke belakang agar chef bisa berduaan bersama sang pacar.
Sun Woo mengaku cemas akan perasaan Bong Sun terhadap pengumuman dadakannya tadi tapi dia juga meminta Bong Sun untuk memahami situasinya tadi.
"Kau tidak mempermasalahkannya kan?" tanya Sun Woo
"Oh, iya. Aku tidak masalah selama chef juga tidak"
Sun Woo senang mendengar jawabannya "Kau memilih kata-kata yang sangat indah"
Sun Woo lalu memberitahu ajakan So Hyeong yang ingin minum-minum bersama mereka berdua, So Hyeong mengajak Bong Sun juga karena So Hyeong merasa bersalah pada Bong Sun atas kejadian tadi.
Walaupun awalnya kaget tapi saat mengetahui apa alasan So Hyeong mengajaknya minum-minum, Bong Sun akhirnya setuju. Sun Woo memperhatikan Bong Sun membawa lolipop "Apa itu?"
"Kau mau, chef?"
"Siapa yang memberimu ini?"
"Sous chef"
Mendengar itu, Sun Woo langsung membuang lolipop itu. hahaha, dasar!
Saat mereka mulai bersulang minum soju, Sun Woo cemas melihat Bong Sun yang tampak tidak kuat minum soju (kadar alkohol dalam soju cukup tinggi).
Dengan manisnya, dia menawari Bong Sun untuk pesan minuman lain yang lebih ringan tapi Bong Sun menolak dan bersikeras untuk tetap minum soju.
Melihat betapa romantisnya mereka, So Hyeong mengaku kalau dia sebenarnya iri pada Bong Sun.
Tapi Bong Sun mengaku kalau sebenarnya dialah yang selalu merasa iri pada So Hyeong karena So Hyeong sangat keren, ceria, penuh percaya diri dan sangat mempesona.
"Benarkah?"
"Iya, sungguh. R-e-a-l". ujar Bong Sun dengan imutnya sampai membuat So Hyeong dan Sun Woo tertawa melihatnya. Keimutan dan ketulusan Bong Sun membuat So Hyeong jadi tidak bisa membenci Bong Sun.
Gara-gara itu, kedua wanita jadi lebih akrab dan langsung bersulang berdua dan mengabaikan Sun Woo sampai Sun Woo protes.
Saat kedua wanita mulai minum-minum lagi, Sun Woo ditelepon Sung Jae yang memberitahu kalau Eun Hee sedang di tempat rehab sementara dia sedang ada urusan darurat jadi dia menelepon untuk minta tolong agar Sun Woo menjemput Eun Hee dan mengantarnya pulang.
Sun Woo menyetujuinya tapi dia bingung karena itu artinya dia harus meninggalkan Bong Sun.
Tapi Bong Sun dan So Hyeong sama-sama meyakinkannya untuk pergi saja menjemput Eun Hee. Sun Woo heran melihat kedua wanita itu "Sepertinya kalian berdua ingin sekali menyingkirkanku"
"Pergi saja, chef"
"Jangan minum terlalu banyak"
"Baik"
"Kalau dia memukulmu, telepon aku"
"Kalau dia memukulku, aku akan balas memukulnya. hihihi"
Setelah Sun Woo pergi, kedua wanita kembali melanjutkan acara minum-minum mereka.
Sung Jae ternyata berbohong pada Sun Woo karena ternyata dia terlihat memakai pakaian serba hitamnya lagi dan mencuri sebuah mobil.
Sun Woo menjemput Eun Hee yang merasa tidak enak karena mengganggu Sun Woo. Sun Woo meyakinkannya untuk tidak mempermasalahkan hal itu karena Eun Hee akan selalu menjadi prioritasnya nomor satu.
Eun Hee langsung menggodanya dan mengingatkannya kalau sekarang Sun Woo sudah punya orang lain yang menjadi prioritasnya nomor nol.
Sun Woo mengaku kalau dia sebenarnya juga tidak mengerti kenapa dia bisa jatuh cinta pada Bong Sun. "Aku merasa seperti tersihir oleh hantu" (Pfft! emang iya)
"Kau terlihat sangat baik. Cinta membuat Kang Sun Woo menari-nari"
"Cinta apa? Kau ini berlebihan"
"Benar kok. Terlihat ada hati didalam matamu"
Selama ini Eun Hee memang selalu menyukai Bong Sun jadi dia sangat mendukung hubungan mereka. Sun Woo tentu saja senang banyak orang yang mendukung hubungannya dengan Bong Sun.
Tapi bagaimanapun juga, dia meminta Eun Hee untuk merahasiakan masalah ini dari ibu mereka karena entah apa yang akan dilakukan ibu mereka jika dia mengetahui masalah ini.
Tapi Eun Hee merasa sepertinya ibu mereka sudah tahu karena belakangan ini ibunya tanya-tanya padanya tentang Bong Sun.
Soon Ae pergi ke restoran ayahnya dan melihat ayahnya sedang sibuk seorang diri membersihkan lantai restoran sementara Kyung Mo malah enak-enakan main game. Soon Ae mengucapkan pesan terakhir untuk mereka berdua dengan tangis sedih.
Soon Ae berpesan pada ayahnya untuk tidak lupa mematikan kompor dan gas sebelum dia menutup restorannya. Entah bagaimana walaupun ahjussi tidak bisa mendengar Soon Ae tapi pesan itu bisa sampai padanya saat tiba-tiba saja ahjussi teringat belum mematikan gas.
"Jangan mengangkat barang-barang berat, punggung ayah bisa sakit nanti. Suruh Kyung Mo saja yang melakukannya. Hei anak nakal, sekarang hanya kau satu-satunya yang ayah miliki jadi kau harus dewasa, mengerti? Noona sudah tahu kau punya hati yang baik. Kau harus menjaga ayah baik-baik"
Saat dia berjalan didepan sebuah toko elektronik yang sedang menanyangkan acara masaknya Sun Woo. Begitu melihat wajah Sun Woo di TV, Sun Woo memutuskan untuk melihat Sun Woo sekali lagi untuk yang terakhir kalinya.
Bong Sun dan So Hyeong sudah hampir menghabiskan 2 botol soju. Sementara So Hyeong tidak merasa mabuk sama sekali, Bong Sun tampak sudah mulai mabuk. Entah apakah karena pengaruh alkoholnya, tapi Bong Sun terlihat sangat ceria.
So Hyeong menyadari sikap Bong Sun yang sekarang agak berbeda dengan yang dulu (waktu MT). So Hyeong merasa kedua sikap Bong Sun itu membuat Bong Sun jadi unik dan dia yakin pasti karena inilah Sun Woo jatuh cinta pada Bong Sun.
So Hyeong langsung cemas saat melihat Bong Sun tampaknya sudah mulai mabuk tapi Bong Sun ngotot kalau dia tidak mabuk, saat ini suasana hatinya sangat baik jadi dia tidak mabuk sama sekali.
"Kau sangat cute saat sedang mabuk" ujar So Hyeong "Tolong lupakan masalah yang kuperbuat saat MT. Dan tolong buatlah Sun Woo bahagia mulai sekarang"
"Iya, tentu saja" jawab Bong Sun sambil menjabat tangan So Hyeong dengan antusias. Sikapnya itu benar-benar membuat So Hyeong merasa Bong Sun sangat imut dan karena keimutannya itulah, So Hyeong merasa tidak bisa membenci Bong Sun.
Bong Sun lalu pulang dengan langkah agak sempoyongan. So Hyeong cemas dan berniat mengantarkan Bong Sun pulang tapi Bong Sun menolaknya dan bersikeras kalau dia baik-baik saja dan tidak mabuk sama sekali, dia bahkan berusaha meyakinkan So Hyeong dengan cara berdiri dengan satu kaki tapi jelas-jelas dia mabuk karena dia hanya bisa bertahan dalam posisi itu sedetik.
Tapi kemudian, Bong Sun jadi lebih serius saat dia bertanya. "PD Lee, manusia itu pada dasarnya memang egois kan? Jika kau punya banyak masalah yang membebanimu dan berada dalam siatusi yang sangat buruk mkaa kau pasti tidak akan memikirkan orang lain kan? Manusia memang seperti itu kan?"
"Iya... karena kita manusia" So Hyeong heran kenapa Bong Sun menanyakan masalah ini, apa karena Bong Sun merasa bersalah padanya?
"Iya. Aku merasa bersalah padamu, PD Lee. Aku merasa bersalah pada hantu dan pada chef. Tapi sekali ini, aku akan menutup mata"
Bong Sun lalu pamit pulang seorang diri. Dia berusaha menyemangati dirinya sendiri dengan menyanyikan lagu bahwa segalanya pasti akan baik-baik saja dan berjalan dengan lancar.
Dia juga mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak pernah merasa sebahagia seperti saat ini.
[Flashback] Sejak kecil, Bong Sun selalu didatangi oleh hantu yang mengajaknya bermain bersama. Bong Sun selalu ketakutan dan benci dengan hantu-hantu yang mendatanginya hingga akhirnya dia tumbuh tanpa memiliki teman.
Bong Sun berusaha mengusir kenangan masa lalunya itu dengan meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia tidak pernah merasa sebahagia ini.
"Segalanya baik-baik saja. Semuanya akan berjalan lancar"
Saat Soon Ae berjalan ke arah restoran, dia melihat Bong Sun berjalan pulang seorang diri. Saat itu juga, Soon Ae melihat sebuah mobil melaju dengan kecepatan sangat tinggi ke arah Bong Sun.
Panik, Soon Ae langsung berlari menyelamatkan Bong Sun dari mobil itu dengan mendorongnya. Mobil itu berlalu menembus tubuh Soon Ae tapi Soon Ae terlalu panik hingga dia tidak sempat memperhatikan pengemudinya.
Setelah mobil itu pergi, Soon Ae pun langsung berpaling pergi tapi Bong Sun cepat-cepat bangkit untuk menghentikannya dan bertanya apakah Soon Ae kemari untuk menemui Sun Woo?
Soon Ae menjawab tidak dan beralasan kalau dia berada di sekitar tempat ini untuk mengucapkan selamat tinggal pada ayahnya.
Soon Ae berusaha memecahkan kecanggungan diantara mereka dengan memuji dirinya sendiri yang menyelamatkan Bong Sun dari mobil tadi. Ia berpesan agar Bong Sun berhati-hati dengan mobil sebelum pamit pergi.
Tapi Bong Sun cepat-cepat menghentikannya "Maafkan aku... dan terima kasih"
"Kau ini bicara omong kosong apa. Apa yang kau sesalkan? Siapa yang merasuki tubuh seseorang tanpa izin dan membuat masalah? Kau membuatku jadi malu... Na Bong Sun. Berbahagialah, kumohon. Aku benar-benar akan pergi sekarang. Hiduplah dengan baik"
Soon Ae pun berlalu pergi... tapi di tengah jalan, langkahnya terhenti saat dia melihat mobil yang tadi hampir menabrak Bong Sun sedang terparkir di sebuah jalan yang sepi. Perlahan-lahan, Soon Ae melihat siapa pengemudinya dan langsung kaget melihat Sung Jae.
Dia lebih terkejut lagi saat dia melihat Sung Jae menggeram marah. "Shin Soon Ae!" sambil memukul setir mobilnya dan membuat klaksonnya berbunyi.
Bunyi klakson itu mengagetkan seorang pria yang lewat disana. Pria itu jadi marah pada Sung Jae dan menuntut Sung Jae keluar.
Sung Jae yang saat itu sedang emosi, langsung menatap pria itu dengan pandangan menakutkan... Entah apa yang dilakukan Sung Jae tapi beberapa saat kemudian, pria itu berlumuran darah dan diseret Sung Jae ke sebuah gang gelap dimana Sung Jae kemudian menginjak dada pria itu sampai pria itu mati. Dari kejauhan, Soon Ae menyaksikan kebiadaban Sung Jae dengan ketakutan.
Ahjumma dukun baru keluar dari kamar mandi saat dia terkejut melihat kedatangan Soon Ae yang tiba-tiba. Apa yang disaksikannya tadi membuat Soon Ae sangat tercengang sampai dia tidak mendengar ocehan ahjumma.
Dia lalu memberitahu ahjumma bahwa dia harus menunda ritual kematiannya. Ahjumma bingung kenapa, apa karena Soon Ae tidak tega meninggalkan ayahnya?
"Tidak, bukan. Ada sesuatu yang... aneh. Dia bukan orang yang kukenal. Aku punya perasaan yang sangat buruk. Kurasa tidak seharusnya aku pergi sekarang"
Karena ahjumma tidak mengerti apa yang Soon Ae bicarakan, dia menduga jangan-jangan Soon Ae mengucapkan semua itu hanya sebagai alasan untuk menghindari ritual kematiannya, atau jangan-jangan Soon Ae tidak mau pergi gara-gara tadi dia menemui Sun Woo.
"Bukan begitu. Orang itu, ingin membunuh Na Bong Sun"
"Siapa? Si pria kuat itu?"
"Bukan, opsir Choi"
"Opsir Choi? Maksudmu adik iparnya si pria kuat?"
Sun Woo dan Bong Sun pulang pada saat yang bersamaan. Sun Woo memperhatikan sepertinya Bong Sun sedang bad mood, dia jadi cemas apa tadi terjadi sesuatu dengan So Hyeong?
Bong Sun langsung menyangkalnya lalu cepat-cepat tersenyum untuk meyakinkan Sun Woo kalau dia sedang bahagia.
Lega, Sun Woo pun langsung meminta Bong Sun memasak untuknya. Bong Sun bertanya Sun Woo ingin makan apa? Dan Sun Woo langsung menjawab nasi, nasi goreng seperti yang pernah Bong Sun (Soon Ae sebenarnya) buat dulu.
Bong Sun menurutinya walaupun dia terkejut dan heran karena Sun Woo kan tidak makan nasi. Sun Woo berkata bahwa mulai sekarang dia akan mulai makan nasi.
"Kau kan pernah bilang kau tipe orang pemakan nasi jadi aku perlu berlatih agar aku bisa makan nasi bersamamu"
Bong Sun langsung terdiam canggung karena bukan dia yang pernah mengatakan itu pada Sun Woo. Setelah nasi gorengnya jadi, Sun Woo langsung memuji rasanya... dan tak lupa memuji dirinya sendiri sebagai guru yang hebat.
"Buatkan nasi untukku mulai sekarang yah? Bantu aku agar jadi lebih Korea"
"Baik" jawab Bong Sun lemah.
Sun Woo heran melihat kemurungan Bong Sun tapi Bong Sun tetap bersikeras kalau dia baik-baik saja.
Saat Sun Woo masih belum mempercayainya, Bong Sun langsung membuat-buat alasan kalau dia cuma capek saja. Untuk membuat Bong Sun merasa lebih baik, Sun Woo langsung mengajaknya keluar.
Sun Woo mengajak Bong Sun jalan-jalan ke Namsan karena bukankah Bong Sun pernah bilang kalau dia ingin pergi ke Namsan. Bong Sun tentu saja terkejut dan bingung karena bukan dia yang mengatakan itu.
Bong Sun makin murung dan sedih saat Sun Woo mengingatkannya pada apa yang pernah dia (atau lebih tepatnya Soon Ae) katakan bahwa dia belum pernah pergi ke Namsan, belum pernah berpesiar dan lain-lain jadi dia ingin membantu Bong Sun untuk melakukan segala hal yang selama ini belum pernah dilakukannya itu.
"Aku ini sangat perhatian kan?" kata Sun Woo bangga "Biasanya aku tidak mempedulikan omongan orang lain tapi aku pasti akan mengingat apapun yang kau katakan. Kau kagum kan?"
Bong Sun sangat sedih karena semua perhatian Sun Woo itu sebenarnya bukan untuknya tapi dia tetap berusaha untuk tetap tersenyum dan berkata kalau dia menyukainya.
Mereka lalu naik ke atas menara dan bersama-sama melihat pemandangan malam kota Seoul yang indah.
Sun Woo pura-pura menggerutu karena biasanya dia tidak suka menikmati keindahan malam seperti ini tapi gara-gara Bong Sun, dia jadi melakukan banyak hal. Mereka lalu selfie bersama.
Sun Woo lalu memberitahunya bahwa dia merasa sangat berterima kasih pada Bong Sun saat teman-teman sekolahnya datang ke restoran.
Pertemuan itu membuatnya jadi menggila tapi saat dia mulai sadar, dia mulai menyadari saat itu adalah saat paling memalukan, menyedihkan dan membuatnya sangat kesepian.
"Tapi pancake yang kau buat dan bagaimana kau mengusiliku dan berbincang denganku, semua itu membuatku tenang"
Bong Sun semakin murung mendengar semua pengakuan Sun Woo, dia berkata dalam hatinya "Itu bukan aku"
Sun Woo mengaku sejak kecil dia selalu sendirian dan karenanya dia sudah terbiasa menyembunyikan semua perasaannya.
"Tapi, memiliki seseorang disisiku... cukup menghiburku"
"Bukan aku" pikir Bong Sun dengan sedih "Alasan kenapa chef ingin makan nasi. Orang yang menghibur chef. Semua itu bukan aku"
Sun Woo memeluk Bong Sun dan berterima kasih padanya. "Telah membuatku melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah ingin kulakukan dan terima kasih juga karena kau berada disisiku"
Bong Sun makin sedih dan berkaca-kaca menyadari semua itu bukan dia.
Mereka lalu turun dengan menggunakan gondola. Karena mereka sudah pergi ke Namsan, Sun Woo dengan antusias menyarankan sebaiknya mereka berpesiar setelah ini.
Soon Ae menatapnya dengan sedih sebelum akhirnya dia berkata "Tidak. Bukan aku yang chef sukai"
Jelas saja Sun Woo bingung apa maksudnya bukan Bong Sun yang dia sukai? Bong Sun berkaca-kaca saat dia menjawab bahwa yang Sun Woo sukai selama ini adalah hantu. Sun Woo jadi semakin bingung mendengarnya.
Tapi Bong Sun terus melanjutkan perkataannya dengan suara gemetaran, dia mengaku kalau dia sebenarnya bisa melihat hantu dan hantu yang Sun Woo sukai, merasuki tubuhnya.
"Karena itulah, yang kau sukai adalah aku yang dirasuki hantu itu... bukan aku yang kau lihat sekarang. Maafkan aku"
Bong Sun menangis saat sekali lagi dia meminta maaf pada Sun Woo yang hanya bisa terbengong-bengong, sama sekali tidak mengerti apa yang Bong Sun ucapkan barusan.
Sun Woo menghapus air mata Bong Sun dan meminta Bong Sun untuk menjelaskan apa maksudnya tapi Bong Sun hanya menatapnya dengan air mata yang terus mengalir.
Saat gondolanya berhenti, Bong Sun meminta maaf sekali lagi lalu cepat-cepat pergi meninggalkan Sun Woo yang membisu kebingungan sampai dia tidak sadar saat gondolanya bergerak naik lagi.