Chereads / For the Meantime / Chapter 1 - Tak Semua Suka

For the Meantime

🇮🇩Chikuy_Arm04
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Tak Semua Suka

"Tau gini mendingan gue ngk nemenin lo pada dah,"kataku kepada Elsea yang sedang asik berduaan dengan pacarnya itu.

"Ye... sewot aja lo, pergi aja lo dari sini ganggu gue sama Elsea aja,"kata Abhi-pacar Elsea.

"Kok lo yang nyawut sih bambang, gue ngomong sama Elsea kagak sama lo,"kataku sambil turun dari meja yang aku duduki dan menuju tempat Abhi, Ketika aku ingin menonjok kepalanya, Elsea sudah menghentikan aku terlebih dahulu, dia tidak ingin ada keributan karena ini masih dilingkungan sekolah.

"Udah ya mik, ngak usah buat keributan deh," kata Elsea sambil memohon.

"Gue ngak bakal bikin keributan kalau nih bocah ngak mancing emosi gue, sea,"kataku sambil menunjuk Abhi dengan jari telunjuk.

"Ya ngak usah nunjuk-nunjuk juga kali"kata Abhi kesal sambil membuang mukanya ke arah lain.

"Udah-udah please, bisa ngak kalau kalian ketemu akur gitu aku pusing nengok kalian selalu berdebat kayak pilkada aja deh"

"Pilkada?, lo pikir nih pemilu apa sea, aneh lo ya,"kataku sambil melipat tanganku di depan dada. Dan malas dengar oceh Elsea, pakai bawa-bawa pilkada segala lagi dia kira lucu apa. Sebenarnya aku malas berhadapan dengan Elsea kalau dia didepan pacarnya itu dia pasti tidak akan membelaku. Kalau bukan karena dia sahabatku, udah dari tadi aku tonjok tuh kepalanya, habis sebel nengoknya sabar banget hadapin pacarnya yang kayak gorila.

"Ya, habis kalian berdebat mulu sih, aku-kan pusing dibuatnya. Lagi pula aku juga yang salah harusnya aku ngak usah ngajak kamu mik, untuk temani aku ketemu sama Abhi jadinya kalian berantem deh"

"Kamu ngak salah kok sayang, cuma rubah di depan kamu aja kok yang emang NYEBELIN TINGKAT AKUT,"kata Abhi dengan penekanan pada kalimat akhirnya dan sambil memegang puncak kepala Elsea yang berambut lurus dan berwarna hitam pekat. Sedangkan Elsea hanya membalas dengan seyumannya.

"Idih... budak cinta banget sih lo,"kataku yang melihat adegan mesra dua sejoli tersebut.

"Kalau iri bilang aja, makanya pacaran sana gih daripada lo jadi ratu jones, dari lahir jomblo mulu ngak bosan apa,"kata Abhi sambil melepas tangannya dari kepala Elsea. Elsea pun secara spontan memukul pelan lengan Abhi. Abhi hanya memandang malas ke arah Elsea yang memukulnya, lalu beralih memandangku dengan mata hitamnya yang tajam itu.

"Suka-suka dong, mau gue jadi ratu jones kek apa kek, itu bukan urusan lo, yang jomblo gue juga pun bukan lo, jadi mending lo urusin aja baik-baik tuh pacar lo, awas aja lo sakitin dia, bakal gue penggal kepala lo,"kataku sambil meninggalkan mereka diruang serba guna salah satu bangunan yang ada di sekolah Satria Arjuna'. Mereka hanya diam melihat kepergianku.

~~🌿~~

Kemacetan di Jakarta tak pernah berhenti-hentinya, ditambah kurangnya penghijauan disekitar kota ini, membuat polusi udara dimana-mana karena kendaraan para pengemudi dan ditambah lagi teriknya sinar matahari membuat kota ini tak sejuk sebab kurang penghijauan.

Cuaca ekstrim di ibu kota ini membuat Mikaila Omkara Gwen harus menahan sinar matahari yang terik dengan tangannya, sambil menunggu bus di salah satu halte bus terdekat dengan sekolahnya. Setelah berdebat dengan Abhi, Mika memutuskan untuk pulang. Bus yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang karena kemacetan di ibu kota yang begitu padat menghambat aktivitas di jalan ini.

Mika menghela napasnya. Dia melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangan kirinya, hampir setengah jam ia menunggu sambil berdiri dikarenakan padat nya halte bus membuatnya tak mendapatkan tempat duduk, rata-rata yang berada di halte bus ini adalah anak sekolah Satria Arjuna' walaupun Mika tak mengenal mereka tapi Mika tau mereka satu sekolah dengannya karena seragam yang mereka kenakan sama dengan nya.

"Woi rubah, nunggu bus lo?" tiba-tiba saja ada seseorang yang mengejutkan Mika.

Mika pun melihat ke arah suara tersebut. Ketika Mika menoleh dia hanya bisa menghela napasnya, tidak tau apa yang harus dia lakukan karena dia sudah capek berbicara dengan makhluk astral satu ini. Ya siapa lagi kalau bukan Abhimanyu Ravindra si gorila yang paling nyebelin yang pernah ia temui. Sekaligus pacar dari sahabatnya itu.

"Ye... malah bengong dia-nya, mau lo kesambat setan, siang-siang bolong juga," kata Abhi sambil menggerakkan tangannya di depan muka Mika.

"Elsea mana?"kata Mika, dia malas meladeni perkataan Abhi barusan karena ia tau pasti akhir percakapan mereka hanya ada perdebatan atau mungkin juga baku hantam. Ya walaupun Mika cewek setidaknya dia tau sedikit tentang dunia bela diri.

"Udah pulang dari tadi, di jemput sama supir pribadinya, jadi ya udah gue pulang sendiri." kata Abhi, Mika hanya beroh ria, walaupun Mika tak minta penjelasan dimana Elsea tapi Abhi sudah memberitahu jadi Mika tak harus mengeluarkan tenaganya untuk bicara dengan Abhi, Karena dia terlalu lelah sekarang.

"Pulang bareng gue gih,"kata Abhi sambil melihatkan muka datarnya itu. seakan-akan bukan beban baginya.

Mika hanya bisa bengong ketika Abhi mengajaknya pulang, karena sebelum ini dia tak pernah bersikap seperti ini padanya jika mereka bertemu, mereka akan acuh tak acuh atau berdebat tentang hal yang ngak ada manfaatnya tapi sekarang dia menawarinya untuk pulang. ada apa ini? aneh sekali.

"Ngak perlu gue bisa pulang sendiri, mending lo pergi pulang aja sana," kata Mika Menolak Abhi.

"Lo mau nunggu, berapa jam mau lo tunggu?"

"Serah gue, ngak usah peduli deh. Lagian gue ngak enak sama Elsea kalau dia tau pacarnya ngantar cewek lain dia pasti kecewa"

"Ya Tuhan, Mika lo itu sahabat cewek gue bukan cewek lain. Lagian gue ngak peduli sih sama lo, gue cuma tawarin lo kalau ngak mau juga ngak apa-apa sih gue ngak maksa, mungkin bisa dibilang gue kasian sama lo,"kata Abhi panjang lebar, sambil memperlihatkan muka nyebelinnya.

Tiba-tiba saja Mika mengepal tangannya kuat."Gue ngak butuh tumpangan lo, satu hal yang harus lo tau, gue ngak butuh rasa kasian lo, gue paling benci ada orang kasian sama gue, karena apa? karena pada dasarnya orang kasian itu cuma iba dan mandang rendah gue, seakan-akan gue ngak mampu untuk melakukannya dan menganggap gue itu manusia yang paling lemah, gue benci itu, mending lo pergi dari sini gue muak nengok muka lo," kata Mika sedikit berteriak, tiba-tiba saja temperatur amarahnya naik, dia berusaha meredamnya karena kalau dia mengeluarkan semua emosinya dia ngak tau apa yang akan dia lakukan karena ini masih ditempat umum maka dia merendam amarahnya. Dia tidak peduli lagi dengan orang yang melihatnya. Dia tidak akan peduli, ingat itu!

Abhi hanya bisa diam melihat kemarahan Mika, Dia tidak tau harus melalukan apa jadi dia memutar kunci motor dan pergi begitu saja tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Mika lalu menutup mata sekilas dan menghela napasnya melihat kepergian Abhi yang berlalu begitu saja. Mika melangkah kaki nya menyusuri pinggir jalan raya, dia tidak mau menjadi pusat perhatian karena kejadian tadi. Walaupun harus berjalan berkilometer tak masalah buatnya toh dia terbiasa jalan kaki jika uang sakunya tidak ada lagi, daripada dia harus berdiam diri di halte bus dan melihat tatapan orang pasti akan membicarakannya di belakang, dia tidak akan siap mendengarkan ngomongan mereka terhadapnya dan mereka akan mengolok-oloknya walaupun tak di depan tapi itu jauh lebih sakit kita orang yang tak tau tentangnya mengoloknya di belakang.

~~🌿~~

Tak semua orang suka melihat dirinya dikasiani. Pada dasarnya orang yang mengasihi orang lain itu khawatir kepada orang yang ia kasihani, memang apa yang dilakukan orang tersebut tak salah malah baik karena mereka miliki kepedulian terhadap kita.

Tapi bagaimana dengan sudut pandangan orang lain. Mereka akan mengira kalau mereka yang kasian terhadapnya hanya memandang rendah dirinya dan orang yang lemah seakan-akan tak bisa melakukan apa yang mereka ingin.

Jangan salahkan mereka yang benci dikasiani, ketahui lah orang yang benci dikasiani itu pasti memiliki masalalu yang membuatnya benci. Karena masalalu nya yang selalu dikasiani membuat orang disekitarnya memandang menjijikkan ketika melihatnya.

Jadi jika kau tak tau apa-apa tentang nya jangan coba-coba untuk menghakiminya karena dia tak salah hanya masalalunya yang salah, makanya dari sekarang dia mengubah dirinya menjadi lebih baik, menjadi lebih kuat dari yang sebelumnya, agar orang yang disekitarnya tak memandang rendah dirinya.

~~🌿~~