Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

ASSALAMUALAIKUM UMMI

shine_lee
--
chs / week
--
NOT RATINGS
8.4k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Berubah

Pernikahan itu akhirnya terjadi tanpa persetujuan Lisa 3 hari ia mengurung diri dikamar ini adalah hari pertama di mana umi Fadilah menjadi ibu barunya, kemarin adalah hari istimewa bagi papanya,walau pernikahan itu sederhana namun bagi Lisa kemarin adalah hari di mana ia pertama kalinya membenci papanya sangat-sangat benci.

Hari terus berlalu...

Kini Lisa jarang pulang tepat waktu, selalu menghabiskan waktunya di cafe atau tempat hiburan sampai malam , ia enggan di rumah bersama ibu tirinya karena ayahnya akan pulang jam 8 malam sedangkan ia pulang sekolah jam 2 siang ,6 jam bersama ibu tiri pasti sangat sangat tidak menyenangkan

------------------------

Murid SMA NUSANTARA berhamburan ke tempat parkir hanya beberapa yang belum pulang karena extracurricular Lisa dan teman-temannya asyik mengobrol di taman.

"Lis, kok lo sekarang nggak pernah balik tepat waktu? "tanya sahabatnya, Rista.

"Males aja, ada perempuan itu" Lisa menjawab santai.

"Ibu tiri lo?"

"Bukan, gue enggak punya ibu tiri gue cuma punya ibu kandung"jawab Lisa mulai enggan dengan pembicaraan tersebut.

"tapi pas gue lihat dia di rumah lo itu kelihatannya baik lho Lis" Rina ikut bicara.

"Covernya doang Rin"

"Emang udah pernah ngobrol?"

"Ogah amat, lagian gue yakin palingan dia cuma mau sama papa soalnya papa kaya awal sih baik, nanti lama-lama ketahuan juga, udah biasa Rin, pasti semua ibu tiri juga gitu".

"Sayang" Devan mengagetkannya dari belakang

"Ih Devan ngagetin banget sih, mau pulang?"

"Emmm boleh, sama kamu ya?"

"Ogah gue nanti pulangnya, malam kalau lo mau nongkrong bareng ,boleh"

"Ya udah, yuk" aja Devan

"Duluan ya guys, Dahhh..." Lisa melambaikan tangan, lalu cepat mengikuti Devan ke parkiran

"naik!"perintah Devan agar Lisa membonceng motor ninjanya.

"Terus mobil gue, gimana?" jawab Lisa.

"Emmm gimana ya...?"Devan juga kebingungan.

"Sebentar, gue telepon mang Iyan aja deh, suruh jemput mobil" Lisa menghubungi sopirnya."makasih Pak" ia mengakhiri panggilan lalu naik ke motor Devan .

"Ke mana?"tanya Devan.

"Cafe biasa aja"

"Nggak bosen? gimana kalau ke mall ,nonton bioskop?"

"Emmm ,okelah"

Waktu terus berlalu, setelah menonton dan membeli beberapa barang di mall Devan mengajak Lisa makan di restoran andalan keluarga Devan ,Lisa menyetujui ajakan tersebut . Mentari mulai berganti ,bulan dan bintang mulai nampak di atas sana menemani langit malam, Lisa melirik arloji di tangannya 21.32 WIB .

-------------------------

Devan mengantarnya pulang, Lisa masuk ke kamarnya lalu merebahkan diri ke tempat tidur."Tok..tok...tok..., Lisa buka ,Lisa, ini papa"

dengan langkah gontai ia membuka pintu karena semenjak kedatangan ibu tiri dalam keluarganya ia selalu mengunci pintu kamarnya.

"Lisa, kamu baru pulang?" tanya papanya dengan nada lembut .

"Iya"Lisa menjawab singkat bahkan tak menoleh ia berbaring sambil memainkan ponsel di tangannya.

"Lisa kamu itu perempuan, enggak baik main sama temen sampai malam"

"Emmm.."Lisa menjawab tak acuh.

"Kamu ngapain aja baru pulang?"

"Jalan sama pacar "Lisa menjawab malas .

"Ohh... gitu, besok lagi jalan-jalan nya jangan sampai malem, lagian di rumah ada umi, kamu nggak kasihan sama umi sendirian di rumah? sekali-kali coba deh ngobrol sama umi"

Lisa sibuk dengan ponselnya.

"Lisa,denger papa kan?".

papanya membelai lembut rambut Lisa, tiba-tiba Lisa menepis tangan papanya dengan cepat dan kasar."selama papa masih ada hubungan sama perempuan itu, jangan sentuh Lisa!"

bisa membentak papanya seketika, dia marah benar-benar marah.

"Lisa itu ibu kamu terima atau nggak dia itu ibu kamu selama papa belum cerai ".

" Ibu aku ? aku nggak akan pernah punya ibu kecuali ibu kandung lagian apa sih lebihnya perempuan itu? sampai papa tergila-gila , aku nggak habis pikir yha pa, pokoknya selama papa belum ceraikan perempuan itu jangan sentuh aku! "ucap Lisa dengan kasar.

"Lisa, umi itu pilihan papa , papa milih umi sebagai istri karena papa fikir umi itu pantes

jagain kamu, juga tuntun papa ke jalan yang lebih baik Lisa " kata papanya menasehati.

"Terserah papa! bisa capek mau tidur!"jawab Lisa dengan penuh amarah.

Lisa membaringkan tubuhnya lalu menarik selimut berwarna biru . Di balik pintu kamarnya seorang perempuan menangis tersedu-sedu dalam hati "kenapa Lisa begitu membenci aku? " pertanyaan itu selalu terngiang di benaknya, mungkin lebih baik aku cerai dengan mas Rio daripada aku merusak keluarga ini"batinya dalam hati...

Lisa mengintip dari balik selimutnya, papanya sudah pergi, tanpa di sadari butiran bening itu jatuh satu persatu dari matanya yang kini tertutup kesedihan ,ia sayang papanya namun rasa kecewa ,kesal ,dan marahnya mengalahkan sayangnya pada papa,ia terus menitikan air matanya hingga lelap menerkamnya dalam mimpi - mimpi yang bergulir di malam sunyi.

Lisa mengerjapkan matanya lalu terbangun ,jam bekernya menunjukkan pukul 02.30,ia terbangun lalu turun ke dapur , membuka lemari es , mengambil air dingin dan meminumnya, memang sangat suka dengan minuman dingin , apapun itu, asalkan dingin,ia bahkan tak menghiraukan pukul berapa ia minum dingin bahkan tengah malam, baginya air dingin adalah kebutuhan minuman yang wajib ia konsumsi setiap hari ,ia naik ke lantai dua,sayup -sayup ia mendengar suara perempuan yang sangat lembut,Lisa mendekat ke pintu kamar papanya"Ya Allah,bukakanlah hati Lisa agar menerima hamba sebagai seorang ibu bagi Lisa, Ya Allah berikanlah jalan terbaik kepada hamba jika memang hamba tidak pantas menjadi seorang ibu untuk Lisa,kuatkanlah hati hamba untuk menceraikan Mas Rio,Ya Allah panjangkanlah umur Lisa berikan Lisa kehidupan yang sukses, bukakanlah hatinya untuk menerimanya hamba, Ya Allah kabulkanlah doa-doa dan harapan keluarga ini Amin ya robbal alamin ".

Lisa cepat-cepat menuju kamarnya ia berbaring dan memikirkan doa-doa ibu tirinya.

"palingan cuma pura-pura" katanya dalam hati lalu ia melanjutkan tidur dengan mimpi-mimpinya.