Alisha menguap lebar, lalu ia mengambil jam beker di meja kecilnya."Hah... jam 06.40", ia cepat-cepat beranjak dari tempat tidur,"sesiang itu ya... gue bangun???"gumannya dalam hati. ia bersiap-siap secepat mungkin"pa.... papa Lisa udah siap,pa...berangkat yuk", ia sibuk kesana-kemari kemari mencari papanya yang entah kemana"Tuan sudah berangkat non Lisa" kata Bi Eci seorang pembantu di rumahnya. " Hah sudah berangkat...., terus aku gimana ya? " ,arloji di tangan sudah menunjukkan pukul 6.59, pasti dan pasti dia akan terlambat.Treet...treet.., handphone nya bergetar 'LOVE ME'. "Halo" suara di seberang sana mengawali. "Iya, Van aku jemput dong? ". "Kamu belum berangkat?" tanya Devan . "Belum , soalnya... "Kesiangan lagi kan,aduh Lisa kamu itu bla..bla..bla... "Malah ngomel cepet jemput ya.... aku tunggu" "Emmmm" jawab Devan singkat mengakhiri panggilan .Dengan baik hati Devan mau menjemput kekasihnya itu, namun naasnya pintu gerbang bewarna abu-abu itu sudah terkunci. "Aduh gimana...?" rengek Lisa. "Lewat belakang,cepet! ". mereka berlari menuju belakang SMA NUSANTARA di sana ada pagar yang lumayan pendek untuk di panjat.Devan dengan sikap naik ke atas lalu menarik Lisa, mereka meloncat ke bawah bersamaan. "Heh... masih apa kalian?" Seorang guru melihat kejadian itu. "Hehehe..tadi kita emm.."Lisa menyenggol bahu Devan sambil mengedipkan mata. "Ehh ... iya pak tadi kita mau nyiram tanaman ini" alasan Devan. "Lho gayung sama airnya mana?". "Eh iya , ketinggalan pak, nanti kita ambil dulu ya pak" ucap Lisa sambil menarik tangan Devan menjauh,mereka berpisah di koridor karena Devan kelas XI MIPA 3 dan Lisa kelas XI MIPA 1. "Lisa, untung lo dateng, join PR dong gue belum nih" sapa Rina temannya. "PR? sebentar..." lalu ia mengambil buku tulis bersampul biru dan menyerahkan kepada Rina , teman-teman sekelasnya sudah siap untuk mencontek cuma bisanya tersenyum melihat mereka melingkar mencontek pr-nya. "Lambang-lambang periode ini harus dihafalkan ya... karena sangat penting untuk mengerjakan beberapa soal ulangan...."
Lisa bosan mendengarkan Bu Nia guru fisikanya yang sedang menerangkan.'kruyukkk.....' ,"aduh gue laper banget"gumannya dalam hati .
"Rin kalo ada tugas gue tulisin ,soalnnya ..
gue laper belum sarapan"
"Iya ,sana cepetan!"
".... Ada yang mau di tanyakan?"Bu Nia menawarkan pertanyaan.Lisa mengangkat tanganya lalu pura-pura memegangi perutnya"Bu ,saya izin ke toilet"
"Gak, saya gak mau di bohongi, dua hari yang lalu kamu bohongi saya,ke toilet tapi ternyata bolos iya kan??"
"Maaf Bu saya khilaf ,Bu pliss ini beneran ,saya sakit perut ,pliss ya Bu??
"Emm ,iya tapi awas aja kamu bolos"
"Iya Bu, janji saya gak bolos"Lisa bergegas ke kantin lalu memesan semangkuk mie ayam dan es teh .
"Bolos?"
"Eh...ya ampun Devan kamu itu ngagetin aja ,aku kira Bu Nia "
Devan hanya tersenyum lalu melanjutkan menghisap rokok yang ada di tangannya.
"Masih ngerokok aja, gak bosen?"
"Lha kamu bolos mulu, gak bosen?" Balas Devan tak kalah sengit.
----------------------------------------------------
"Lisa,makan nak!"Mario papa Lisa menyuruh nya makan ,Lisa bergegas turunnamun pandangannya seketika tertuju pada seorang perempuan berkerudung syar'i yang duduk di salah satu kursi meja ruang makan.
"cantik" rumahnya tanpa sadar, ia memilih duduk di samping papanya.
"assalamualaikum Lisa" ucap perempuan itu bisa hanya tersenyum simpul titik acara makan malam berjalan lancar.
"bisa kau kenalkan ini umi Dila kau mah insya Allah calon mama kamu, gimana?"
Lisa kaget mendengar ucapan papanya, ia marah seketika mengetahui mama kandungnya sudah terganti dengan yang lain.
"perempuan ini nggak pantes gantiin Mama aku, aku nggak setuju dan nggak akan pernah setuju"ucap Lisa kasar.
ia beranjak dari acara makan malam yang sahdu itu,ia berlarike kamarnya lalu menenggelamkan wajahnya di tempat tidur sambil menangis, ia tak habis pikir papanya akan menggantikan posisi mama,walau mamanya sudah meninggal beberapa tahun lalu namun ia tetap tidak mau menerima keluarga baru, sangat - sangat tidak mau.
----------------------------------------------------------