masakan Vanessa pun jadi ia segera menyajikan makanan buatan nya di atas meja.
"ayo makan, maaf ya aku cuman bisa masak ini karena belum beli bahan masakan!"ucap Vanessa tidak enak kepada Falen
"tidak apa apa Nessa, lagian aku juga suka apapun kok!"jawab Falen
"gimana abis makan kita belanja !"usul Falen
"baiklah!"Sahut Vanessa
setelah selesai makan, Vanessa pun ke kamar untuk mengambil dompetnya. lalu keluar lagi.
"ayo!"ajak Vanessa
"tunggu kamu pergi dengan baju ini!"ucap Falen(bagaimana mungkin ia membiarkan orang yang ia sukai memakai pakaian terlalu terbuka)
" ia, kenapa memangnya!"tanya Vanessa dengan alis yang mengkerut
"gak...gak...gak, pakaian ini terlalu terbuka. bagaimana a nanti ada laki laki yang menggoda mu!"ucap Falen
"hadeu, bilangin aku posesif tapi nyatanya kamu yang lebih posesif!"ucap Nessa
membuat Falen gugup karena tanpa sadar ia mengeluarkan sifat posesif nya
"ya..ya karena aku kan sahabatmu, aku gak mau kamu di pandang dengan tatapan buas laki laki!"elak Falen
"ck, iya iya aku gak gini lagi. tunggu aku ganti baju dulu!"ucap Nessa lalu pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaian
10 menit kemudian Vanessa turun dengan celana jeans dan Hoodie biru. kini penampilan nya couple dengan Falen
"tunggu...tunggu, kau pakaian mu sama dengan ku?"tanya Falen
"mana ku tau, waktu tadi aku ambil pakaian kan acak!"ucap Vanessa
"hah, ya sudahlah. ayo pergi!"ucap Falen lalu menggandeng tangan Vanessa, membuat Nessa menjadi deg degan.
mereka pun berbelanja bahan makanan di supermarket tak lupa pula cemilan dan minuman kaleng. setelah merasa cukup mereka pun pulang.
"huh, capeknya !"ucap Falen lalu membaringkan tubuhnya di sofa panjang, sedangkan Vanessa hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya itu.
Vanessa pun menyusun bahan makanan tersebut. lalu kembali ke ruang tamu, terlihat Falen sudah terlelap. ia berjalan ke arah Falen.
saat sampai di depan Falen. Vanessa pun menyilaukan rambut Falen. memandangi sahabat yang baru sehari mereka kenalan.
"entah kenapa setiap ada kamu, hatiku terasa tenang. hadirnya dirimu membuat ku bahagia. prilaku manis mu membuat jantung ku berdetak cepat. apa aku sedang jatuh cinta, tapi aku sadar kalau kita memiliki gender yang sama. aku takut kalau diriku mengungkapkan perasaan ku yang sebenarnya kepadamu, kamu akan pergi menjauh dariku dan membenciku!"batin Vanessa
ia lalu membisikkan sesuatu ke telinga Falen.
"jangan pernah tinggalkan aku, Falencia Putri!" bisik Vanessa
Falen yang tadi nya mau bangun terhenti karena merasa ada yang mengusap wajahnya. Falen mendengar yang di bisikkan Vanessa merasa sangat senang. ia pun melanjutkan pura pura tidurnya. hingga merasa Vanessa tidak ada di tempat nya, ia pun bangun.
"aku tidak akan meninggalkan mu, Vanessa Angela!"gumam Falen