Chereads / Nikah Siri / Chapter 23 - Bab 23~Pernikahanku

Chapter 23 - Bab 23~Pernikahanku

Pagi yang berbeda dengan pagi biasanya. Menyapa mentari dengan hangatnya. Suara kegaduhan di luar rumah sangat jelas terdengar. Membangunkan Nay yang sedang tertidur seorang diri. Ia pun bangun dan melihat ke arah jendela sebuah dekorasi indah berwarna putih dengan bunga mawar yang tersebar dimana-mana,tertanam dengan indah, tepasang dengan cantik, tercium bahkan hingga ke lantai atas. Nay kagum dan bingung ada apakah gerangan. Mengapa rumah menjadi sangat ramai. Dan ketika ia mencari Rey di dalam kamar ia tidak menemukan Rey sama sekali. Rey tidak ada, ia tidak melihatnya. Ketika ia melihat 1 bouquet bunga mawar berwarna putih dan sebuah kotak berwarna putih serta secarik kertas berwarna hitam dengan tinta berwarna putih yang isinya,

"Dear Istriku''

"Maafkan aku tidak bisa memberikan pesta pernikahan yang mewah saat pertama kali aku mengucapkan ijab qobulku di kediamanmu, aku tidak bisa berhenti untuk bergetar.

Mungkin sikap tenang ku menyamarkannya dengan baik.

Namun ketika aku mengucapkan ikrar janjiku yang kubuat terhadap ayahmu itu membuat hatiku bergetar jantungku berdebar dengan kencang.

Saat itu aku tidak tau mengapa, dan saat ini aku mengetahui nya karena aku merasakannya kembali, alasannya karena Aku Mencintaimu Sayang, karena aku ingin hidup bersama orang yang aku cintai, karena aku takut aku tidak bisa membahagiakan orang yang aku cintai, karena aku takut aku tidak bisa mengemban amanah yang diberikan ayahmu kepadaku. Saat ini keraguanku hilang ketakutan ku lenyap, setelah aku sadari jika bersamamu lah tujuan hidupku ini.

Maka aku Liiu Yaoshan Reynaldi Afsheen memintamu dengan sangat baik, bersediakah kamu Auristella Nayyara Kamayel menjadi pendamping ku hingga nanti, aku melamarmu dengan sebuah cincin berlian dengan batu yang sangat langka, melambangkan jika wanita sepertimu tidak ada duanya sayang, tidak akan ada yang bisa sama sepertimu, kamulah satu-satunya yang mampu membuat jantungku berdebar, dan mawar putih melambangkan kemurnian, aku tidak tau seperti apa diri kita di mata Tuhan, namun aku meyakinkan diriku sendiri jika kamu adalah kemurnian dalam hidupku bahkan duniaku. Maka pakailah cincin itu sayang. Itu adalah cincin pertunangan kita, cincin ku melamarmu untuk menjadikanmu wanitaku, bersiaplah sayang.

Sebentar lagi kita akan merayakan pesta pernikahan kita beserta para keluarga. Dan maaf sayang dari semalam aku tidak tidur di kamar bersamamu. Melainkan tidur di ruang kerjaku. Aku sengaja Nay agar keinginanku menjadikan pesta pernikahan ini menjadi sesuatu untukmu. Percayalah aku bersusah payah untuk bisa mengendalikan diriku. Aku mencintaimu sayangku. Sampai berjumpa di pesta pernikahan kita sayang.

Nanti Vellycia dan beberapa orang akan mendatangimu membantumu mempersiapkan diri. Sayang kamu adalah hadiah terindah dari Tuhan untukku dan duniaku."

Setelah membaca surat dari Rey, Nay duduk menangis terharu, ia menangis dengan memegang surat itu, ia terharu ia mengucap syukur sembari masuk ke kamar mandi untuk mandi, didalam kamar mandi Nay pun menangis ia merasa bahagia sangat bahagia sambil menangis. Setelah keluar dari kamar mandi Nay melihat Vellycia dan beberapa penata rias, Nay langsung memeluk Vellycia.

"Hei kenapa kamu menangis" tanya Vellycia

"Aku bahagia kak" jawab Nay sembari melepas pelukannya

"Hmm berbahagialah Nay, Aku ikut bahagia Nay" Ucap Vellycia menghapus air mata Nay, mengusapnya dengan pelan.

Nay merasakan cinta kasih dari Vellycia ia merasa bahagia dan sangat bersyukur. Setelah itu Nay di suruh duduk dan penata rias mulai mengerjakan tugasnya, Vellycia dan asisten-asistennya pun membantu Nay untuk mengenakan gaun pengantin yang di rancang khusus untuknya, gaun yang di pesan Rey sewaktu di Malang.

Setelah semua persiapan sudah selesai, dan Nay sudah menjadi pengantin wanita yang sangat cantik dan mempesona. Para tamu yakni seluruh keluarga besar Afsheen sudah  hadir. Ketika Nay ingin membuka pintu kamarnya di depan kamar Rey sudah menunggu Ayah mertuanya yakni Adeeva Afsheen. Vellycia dan Nay pun sangat terkejut. Ayah Rey memakai Tuxedo berwarna hitam berdiri di depan kamar Nay dan tersenyum melihat Nay,

"Mari menantuku, izinkan papa untuk mengantarkanmu ke pernikahan mu" ucap Adeeva sembari memberikan tangannya.

Nay masih diam dan melihat ayah mertuanya itu dengan wajah datar, sembari melihat Vellycia, dan Vellycia mengangguk kan kepalanya memberi isyarat untuk menerimanya. Nay pun memberikan tangannya, Adeeva dan Nay menuruni tangga yang sudah di hias dengan banyak bunga mawar di kanan dan kirinya. Seluruh ruangan penuh dengan hiasan Bunga dan pita bernuansa putih menenangkan.

"Berbahagialah sayang, selagi kau bisa menikmatinya" ucap ayah Rey tanpa melihat Nay

Nay yang saat itu bingung dengan ucapan ayah Rey membuatnya terdiam, ia hanya melihat ayah Rey. Ketika tiba di depan pintu, pintu dibuka oleh 2 orang berjaz hitam. Nay melihat dekorasi makin banyak Bunga sepanjang jalan, hingga Nay tiba di depan sebuah gerbang terbuat dari bunga dengan sebuah bingkai yang melengkung terlihat sangat indah dan cantik. Ketika Nay yang masih di gandeng oleh ayah mertuanya tersebut ia melihat di ujung jalan samar-samar ia melihat Rey dengan Tuxedo putih menunggunya di ujung jalan, jalan yang berwarna putih menambah kesan bersih yang kanan kirinya banyak bunga mawar berwana merah, Nay melihat kanan dan kiri banyak kursi yang sudah terisi oleh keluarga Afsheen. Sementara semua orang sedang menatap Nay yang terbalut gaun putih besar nan panjang bertaburan berlian serta permata dengan rambut Nay yang tertata seperti bunga mawar di hiasi dengan bunga-bunga indah menambah kecantikan luar biasa.

Semua orang ternganga dibuatnya betapa tidak Nay menjelma menjadi seorang ratu di sebuah istana. Nay sangat-sangat cantik tubuhnya yang ramping rambutnya yang indah wajah dengan make up sangat natural membuatnya menjadi pusat perhatian hari itu. Lagu Pervect dari Ed Sheeran pun mengiringi langkah Nay yang masih di gandeng/di dampingi oleh Adeeva. Mata Nay tertuju kepada seorang pria bertuxedo putih di ujung jalan, yang semakin dekat semakin jelas ia melihatnya. Nay kagum akan ketampanan Rey yang terbalut tuxedo putih dengan rambutnya yang rapi, potongan rambut Rey yang baru membuat Nay tersenyum betapa tidak ia seperti melihat malaikat didepannya. Nay pun sudah sampai di tujuan nya. Ayah Rey menyerahkan tangan Nay kepada Rey.

Ayah Rey berkata,

"Menantuku ini sangat cantik Rey, bahagia kan lah istrimu" lalu Ayah Rey meninggalkan Nay dan Rey di panggung berwarna putih dengan dikelilingi bunga beraneka macam warna. Adeevapun kembali ke tempat duduknya bersama sang istri dan anak-anak serta cucu-cucunya.

Di atas panggung tersebut Rey dan Nay bertatap muka. MC pernikahan pun memulai acaranya mengucapkan salam, menyambut semua tamu, mengatakan banyak hal hingga tiba di acara ter inti yakni ketika Rey menyentuh tangan Nay dan berkata,

"Terimakasih Tuhan sudah mengirimkan, Bidadari secantik ini untukku. Saya Liiu Yaoshan Reynaldi Afsheen bertanya sekali lagi bersediakah kamu Auristella Nayyara Kamayel menjadi pendamping saya, dalam suka maupun duka, saat sakit maupun sehat, sedang senang ataupun sedih, dalam kaya ataupun miskin. Bersediakah kamu menjadi istri saya dengan waktu yang sangat lama, sampai nanti kamu atau saya yang pergi terlebih dahulu menghadap kepada sang pencipta"

Nay mendengar Rey mengatakan itu semua tanpa secarik kertas, Nay pun mengambil mikrofonnya dan mulai berkata,

"Saya Auristella Nayyara Kamayel menerima kamu Liiu Yaoshan Reynaldi Afsheen menjadi suamiku, temanku, sahabatku, pelindungku, kepadamulah nantinya aku akan melepas lelahku, amarahku, dan kesedihanku, kepadamulah nantinya aku akan berbagi kesukaranku, kesulitan ku,. Dan bersamamu lah setiap waktu yang berdetik merupakan kebahagiaan yang terdalam. Aku akan menemanimu mendampingimu dalam suka maupun duka, saat susah maupun senang, dalam sehat ataupun sakit, sedang kaya ataupun miskin. Aku menerima mu menjadi suamiku darimu lah aku berharap cinta ini bisa meluluhkan kerasnya hati, menghancurkan egonya hati"

Setelah 2 ucapan dari kedua mempelai ini, Vellyciapun membawakan sebuah kotak cincin berwarna Hitam pekat. Rey membukanya dan mengambil cincin berwarna silver dengan ukiran nama "Rey" yang bertahtahkan permata berwarna merah muda. Rey memakaikan cincin tersebut ke jari manis Nay, berdampingan dengan cincin berlian Nay (cincin tunangan). Lalu Nay mengambil cincin berwarna silver tersebut yang terukir namanya, ia memakaikan cincin tersebut ke jari manis Rey. Setelah acara pemakaian cincin selesai. Semua tamu bertepuk tangan, dan berteriak cium cium cium, Nay yang malu pun hanya menundukkan kepala, sementara Rey yang melihat Nay sangat cantik dan manis sekali ketika dia tersenyum seperti itu, Rey langsung mendekatkan dirinya kepada Nay, Rey manaruh tangan kanan nya memegang leher kanan Nay, dan tangan kirinya menyentuh pinggang Nay, Rey mencium bibir Nay, dan itu adalah kali pertama untuk Nay di cium di depan umum, Nay membalas ciuman Rey sembari mengalungkan tangannya ke leher Rey.

Semua tamu bertepuk tangan melihat aksi Rey dan Nay yang sangat romantis. Setelah ciuman itu selesai Rey menggandeng Nay untuk turun ke bawah, sementara MC pun memberi tahu jika waktunya untuk makan, mereka pun makan bersama mereka berpesta dengan penuh suka cita. Setelah semua sudah makan.

Rey naik ke atas panggung, dan mempersilahkan semua tamu untuk duduk. Nay yang sedang duduk bersama Vellycia dan Manuel.

Rey berkata,

"Selamat sore semuanya, terimakasih sebelumnya semua keluarga Afsheen sudah berkumpul disini sudah bersedia untuk datang kepesta kami hari ini, aku ucapkan terimakasih banyak. Pesta ini aku buat untuk istriku. Dia adalah wanita yang sangat istimewa untukku. Aku tau hubunganku dengan banyak keluarga Afsheen tidak berjalan dengan baik. Namun aku tetap meminta tolong dan kerjasama kalian semua. Mungkin kemarin sewaktu di pesta Shilin aku sudah menjelaskan, namun karena di pesta Shilin kemarin banyak keluarga yang belum datang. Maka saat ini aku akan mengulanginya lagi.

Nay adalah istriku. Dia adalah wanita yang sangat berarti untukku. Keselamatannya adalah nomor satu bagiku. Aku memiliki banyak musuh diluar sana, aku merahasiakan pernikahanku bahkan kepada seluruh karyawan yang aku miliki untuk melindungi Nay, dan aku berharap kalian juga bisa melindungi Nay dengan cara merahasiakan pernikahan ini. Jika berita ini tersebar dan keselamatan Nay terancam, aku tidak akan tinggal diam, aku akan mengusut semuanya hingga ke akarnya, dan memastikan orang tersebut mendapatkan yang seharusnya." Ucap Rey memperingatkan semua keluarga yang menjadi tamu di pernikahannya.

Setelah itu MC pun memeriahkan pesta kembali dengan mengadakan pesta dansa. Lampu-lampu mulai menyala menambah keindahan pesta, mentari beranjak terbenam warna langit yang berwarna kemerahan menambah suasana hati itu sangat romantis. Lantunan lagu yang menambah suasana menjadi sangat dalam terbawa oleh keindahan musik dan dekorasi yang sangat indah. Rey dan Nay pun berdansa, nampak sangat jelas kesulitan bagi Nay dalam berdansa berulang kali Nay menginjak kaki Rey.

Rey hanya tersenyum dan berkata,

"Sayang, tarulah kakimu di atas kakiku" pinta Rey

"Tapi high heels ku sangat tinggi dan aku sangat berat sepatumu bisa rusak, dan kakimu bisa terluka Rey"

"Tidak akan sayang, aku dari tadi menahan tawa melihatmu setengah mati berdansa denganku"

"Ih kamu jahat" gerutu Nay

Reypun memeluk istrinya dengan sangat erat, dan Nay menaruh kakinya di atas kaki Rey. Mereka berdansa dengan lantunan lagu yang sangat indah. Berulang kali Rey mencium pipi Nay, dan Nay berulang kali memeluk Rey merasakan pelukan hangat dari tubuh Rey, menghirup aroma tubuh Rey yang menjadi candu untuknya.

"Sayang aku membuat iri para wanita" ucap Nay

"Kenapa sayang?"

"Karena aku berdansa dengan seorang malaikat yang sangat tampan"

"Dan Nay apa kamu tau kamu membuat iri para malaikat dan bidadari,?"

"Mengapa?

"Karena kecantikan mu mengalahi cantiknya bidadari, dan kau sedang di pelukan seorang pria berparas seperti malaikat" ucap Rey sambil tersenyum manis melihat Nay.

"Ih apaan, kamu mah gitu, orang tu harusnya memuji orang lain. Ini malah memuji diri sendiri" ucap Nay

"Hehehehe, I love you Nay"

"I love you too Rey"

"I love you so much Nay"

"I love you so long Rey"

"Stay with me Honey, you're my wife"

"And you're my husband,"

Rey mencium bibir Nay, dan Nay membalas ciuman Rey. Mereka berdansa sambil berciuman tanpa sadar semua tamu sedang memperhatikan mereka. Semua bertepuk tangan, mengagetkan Nay yang sedang menutup matanya. Rey dan Nay mengakhiri ciuman tersebut. Dan pesta pun berakhir. Hari yang indah bagi kedua mempelai yang sedang di mabuk asmara. Dan hari yang melelahkan untuk Manuel dan Vellycia. Serta hari yang mengesalkan untuk Papa Mama Rey.

Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan

Sebaik ini mimpiku terwujud

Aku tak bisa berkata apa-apa yang kurasakan saat ini hanyalah kebahagiaan

Kebahagiaan yang benar-benar membuatku rela melakukan apapun hanya untuk melindungi kebahagiaan ini.

🍁Nayy