"Fayme?" panggil pria itu.
Gadis itu terhenti. Kemudian memutar tubuhnya sehingga kembali menghadap sang atasan.
"Y-ya, Pak?" sahut gadis itu gugup.
Untuk beberapa saat, Dika terlihat agak ragu. Gadis itu hanya berdiri tanpa berucap satu patah kata pun. Dia menunggu sang atasan berbicara.
Sementara Fayme berdiri diam menunggu pria itu bicara, Dika sedang memutar otak, berusaha untuk mengutarakan maksudnya tanpa harus membuat gadis itu salah paham terhadap dirinya atau apa yang akan ia katakan nanti.
"Kau makan siang sendirian?" tanya pria itu.
Gadis itu mengangguk. "Iya, Pak. Yang lain kayaknya masih di kantin," sahutnya.
Kemudian, Dika berkata, "Kalau begitu, makanlah di sini bersama saya. Itu kalau kamu tidak merasa keberatan. Saya tidak akan memaksa."
Sekarang, Fayme yang terlihat ragu.
"Bapak yakin? Saya tidak mau ganggu Bapak," ujar gadis itu.
"Tidak apa-apa. Saya rasa, saya juga butuh teman untuk bicara."