Chad melihat mata Lean yang sudah memerah karena menahan tangis.
"You are mine.. " ucap Chad dengan tegas.
Banyak hal yang ingin Lean ucapkan.
Tapi Ia hanya bisa terdiam menatap mata tajam Chad.
Tatapan yang selalu membuatnya lemah.
Ia begitu mencintai orang dihadapannya.
Apapun yang Chad ucapkan seperti perintah baginya.
"Rolland.. your.. . "Lean berucap pelan.
"Aku tahu.. " ucap Chad tanpa mengubah ekspresi wajahnya.
Lean menatap Chad tidak percaya. Selama ini Lean berusaha menahan diri untuk memberitahu Chad. Ia takut dengan reaksi Chad yang tidak akan mempercayai hal itu. Dan semua mimpi. indah pernikahan itu pun hancur.
Tapi jawaban Chad justru membuatnya terkejut.
"Sejak kapan.. "
"Sejak kita menikah.. "
Lean terdiam
Sejak mereka menikah Chad sudah tahu anak yang dikandungnya itu memang anaknya dan bukan anak Grey.
"You are mine, Lean. " ucap Chad lagi dengan tegas.
"Tapi.. "
Chad menggeleng
"Tidak ada tapi.. "
Lean menatap Chad dengan diam.
Selama ini Lean berpikir bahwa Chad hanya memerankan seorang suami dan ayah hanya untuk melindungi nama keluarga Smith.
Ia tidak pernah berpikir kalau ternyata perasaan Chad untuk menguasai Lean sepenuhnya tidak pernah hilang.
Chad menarik tubuh Lean di pundaknya. Membawanya ke tempat tidur dan membaringkannya di sana.
Lean menahan tubuh Chad dengan pelan.
"Let's talk.. "ucapnya
Chad menyipitkan matanya kemudian menggeleng.
Ia mulai melumat bibir Lean dengan intens.
Lean mendorongnya perlahan sambil menahan gairahnya yang telah terpancing.
Chad menatapnya sabar.
"do you.. "
"yes.. "
"No... I'm not finish.. "
Chad menahan dagunya dengan kedua tangannya.
"ok... what do you wanna know?"
"do you love me.. " Lean berdegup kencang.
"yes.. I love you.. "
Lean berkedip cepat.
This guy.. is he really..
Chad masih menatapnya.
"do you.. love Grey..."
"I hate him.. "
"you should... "
"Seorang pengecut.. aku membencinya walau dia kakakmu.. "
"Dia tidak pernah menjadi hantu di tempat tidur.. " ucap Chad sambil mencium pipi Lean mengarah ke telinganya, membuat Lean menahan geli.
"your answer... do you love him?"
"never.. "
"Dia kan tidak pernah menyentuhmu.. "ucap Chad sambil memainkan jarinya di lengan Lean. menyentuhnya perlahan dan membuat Lean menggeliat.
"How.. "
Chad menatap Lean yang kebingungan. Foto-foto itu seharusnya menjadi bukti "perselingkuhannya"
"Aku sudah menduga dari awal kita menikah.. your reaction.. maksudku.. bahasa tubuhmu tetap sama saat aku menyentuhmu... "
"Dan.. baru beberapa hari yang lalu dugaanku menguat.."
Chad membaringkan tubuhnya perlahan.
Lean masih penasaran dengan ucapan Chad. Ia merebahkan tubuhnya di atas Chad sambil menatap Chad memohon agar Ia menjelaskan lebih.
"you're mine.. " ucap Chad lagi sambil menarik gaun Lean dari tubuhnya.
Chad meremas pelan kedua gundukan di tubuh Lean pelan.
"I hate you.... But love you more.. I hate when you tell me nothing . "
Chad melahap gundukan yang tadi Ia remas. Lean mendesah pelan.
Ia mengerti Chad tidak akan memberitahukan apapun. Membiarkan Lean dalam gelap bagaimana Chad mengetahui semuanya tanpa mendapatkan penjelasan darinya.
Tapi semuanya tidak lagi Lean pedulikan. Gairahnya menghalangi keingintahuannya.
Chad terlalu panas.
Chad merusak konsentrasinya.
Ia mendorong tubuh Chad dengan kuat.
Bibir Chad yang memerah karena asik dengan gerakannya itu Ia gigit dengan pelan.
Lean terlalu gila untuk menahan keinginannya.
Lean justru melumat bibir itu dengan gairahnya yang memuncak. Sesaat sesuatu menghujam dari bawahnya, Lean menahan kedua tangan Chad di samping kepalanya.
Seolah Chad tidak dapat bergerak dibawah kendali Lean.
Lean terus bergerak dengan liar.
Apalagi saat Ia melihat wajah kesakitan Chad di bawahnya.
Chad merasakan gairah Lean yang tidak lagi Ia tahan.
Tubuhnya yang liar terus bergerak di atasnya, membuat Chad merasakan perbedaaan yang luar biasa dari sebelumnya.
Lean begitu jujur dengan gerakannya
Sampai akhirnya mereka tidak dapat bertahan untuk mendapatkan kesenangan.
Lean ambruk di atas tubuh Chad.
Chad membelai rambut Lean perlahan sambil memejamkan matanya.
"Akan ada kehebohan dalam seminggu mendatang.. " ucap Chad pelan
"mmmm... " Lean mendesah ingin tahu.
"Adel telah mengajukan perceraian ke pengadilan hari ini. Aku juga telah melaporkannya atas penggelapan uang perusahaan."
Lean membuka matanya dan menatap Chad.
"Mereka bercerai karena itu? "
Chad menggeleng.
"Ketika menyelidiki rekaman CCTV di NEW, aku menemukan banyak bukti perselingkuhan Dennis di sana."
"Adel sudah mengetahuinya sejak lama, namun Ia dipaksa untuk tetap bertahan karena ancaman video yang dibuat Dennis saat mereka bercinta"
"Aku sudah mengatasinya.. "
"Ia yang mengambil foto-foto itu.. dan menyebarkannya."
Lean terdiam.
Begitu banyak yang Chad lakukan tanpa Ia ketahui.
"Apakah papa dan mama sudah tahu.. oh tidak.. bukan itu dulu.. tentang Rolland"
Chad membuka matanya dan tersenyum.
Ia membelai rambut Lean dengan pelan sambil tersenyum.
"Pertama kali mereka melihat Rolland, mama dan papa langsung tahu.. "
Lean terdiam.
"Sebenarnya mama sedang shock mengetahui masalah Adel. Ditambah lagi Viona juga sudah menjelaskan kondisi Grey saat itu.. "
"Darimana.. "
"CCTV.. Lean.. tell us everything.. tidak seperti seseorang yang seharusnya menjelaskan banyak hal justru hanya diam."
Chad menarik hidung Lean dengan kencang. Lean menjerit kesakitan.
Ia memegang hidungnya sambil menyungut.
"Tapi begitu Aku menjelaskan tentang kejadian yang sebenarnya.. Mama terlihat sedikit lega."
"Tapi.. ya tetap akan ada kehebohan dalam seminggu ini.. Papa tidak akan tinggal diam mengenai masalah Dennis.. Tapi.. let's not talk about it"
Chad tiba tiba bangun dan menarik tubuh Lean.
Ia mengangkat Lean pelan ke kamar mandi.
"you're mine.. " bisiknya.
Lean mendesah pelan.
"I'm yours.. "
Chad tersenyum puas.
Tapi Ia akan tetap menghukum Lean karena telah lama diam.
Chad akan membuatnya tidak bisa diam malam ini.
Chad menyeringai pelan sambil menutup pintu kamar mandi.