"Kakak tumben pulang lebih cepat dari biasanya?" Nadya bertanya sembari memasang seatbelt nya. Lalu Revan pun menutup pintu dan siap mengemudi.
Revan tersenyum, ternyata istrinya begitu teliti "Iya, sengaja. Sebab rindu pada istriku" godanya.
Gadis itu masih belum bisa menyembunyikan semburat merah pada pipi, padahal sudah sering mendengar suaminya merayu.
***
"Kakak tahu apa yang aku lakukan selama di rumah Ema?" dengan semangat Nadya bercerita.
"Tidak tahu" sahut Revan. ia yang masih mengotak-atik laptopnya diatas tempat tidur kurang memperhatikan istrinya.
"Tidak mau mendengar ya?" gadis bermata coklat cemberut, padahal iya sedang semangat-semangatnya berbagi cerita, tetapi pria ini tidak antusias.
Putra Kusuma memindahkan laptopnya dari pangkuan, menatap istri cantiknya yang tidak bisa ditebak.
"Iya sayang. ada apa?" mendekatkan wajahnya, pipi Nadya pun bersemu merah, lalu memundurkan wajahnya.
"Kenapa menjauh? Katanya ingin bercerita?" Revan mendekatkan wajahnya lagi.