Revan pun meminta si sekretaris masuk, menjelaskan apa yang telah ia sepakati dengan bocah keturunan Jepang itu. dengan patuh Arya mengiyakan. Mengajak remaja itu mengikutinya, entah kemana mereka pergi. Revan tak mempedulikannya.
Sekretaris dan remaja SMA sudah tak terlihat, bayangan pada pintu kaca digantikan dengan wajah seorang perempuan cantik, anting berliannya berkilau dikala sinar menyentuh.
Rambut terurai dengan menyelipkan di balik daun telinga bagian kiri, perempuan tadi tersenyum sembari melangkah kearah Revan. ia mendorong pintu, terlihat Revan tengah berdiri memperhatikan arahnya melangkah.
Senyum sumringah putra Kusuma tampak jelas, memandang wajah ayu berseri disana adalah miliknya. Rok anggun dengan atasan kemeja berbahan jatuh. Tas putih yang dihadiahkannya kemarin.
Nadya pasti tidak tahu harga tas itu, ia melihat sebuah tas bagus dan sangat elegan.