Terpaksa istri putra Kusuma berbisik, ia tak ingin orang lain mendengar mereka.
"Aku takut melihat milik kak Revan, kak. miliknya lumayan… bes-besar" gadis ini menelan salivanya karena menahan malu.
Setelah Nadya berbisik, Nabila terpingkal-pingkal mendengar kejujuran gadis itu. 'mengapa harus sejujur ini sih' pikir Nabila.
"Kamu yang benar, Nadya?" Nabila tak mempercayainya. Ia kembali tertawa.
Jangan katakan apa yang terjadi pada wajah istri Revan, begitu merah karena malu. Nabila saja sampai tertawa dengan kejujurannya.
"Itu masih normal, Nadya. dan itu sudah kodrat manusia. Tujuan pernikahan salah satunya memiliki keturunan bukan? Tidak masalah kalian masih muda atau apalah. Tetapi menurutku kalian sudah lebih dari cukup dengan usia itu. apa yang kamu khawatirkan? Bukan ini saja kan?" Nadya langsung memutus kontak matanya dengan Nabila.
"Ha-hanya itu" sahut menantu Kusuma.