Kendaraan baru memang berbeda ketika di kemudikan, begitu enak dan empuk. Semenjak memasuki mobil Nadya tak berbicara sepatahpun. Revan menoleh kekiri sesaat, melihat gadis di sebelahnya menatap keluar jendela.
Perlahan Revan menggenggam tangan yang tergeletak di dekatnya. "Kamu kenapa diam saja?" tanya Revan. gadis itu menoleh.
"Hanya gugup, ini baru kali kedua kita ketempat ramai."
"Dua?" pria berjas hitam lupa.
"Kali pertama saat kak Revan mengumumkan pernikahan kita di Mall."
"Ah… aku baru ingat, kejadian yang lama. Tapi, ke pesta kedatangan pemilik Salim Corporation saat itu juga ramai loh, sayang."
"Oh iya. Aku lupa hehe." Nadya tersenyum malu.
Mereka yang merupakan keluarga terdekat tetapi tiba di lokasi termasuk dalam orang-orang terlambat. Kedua keluarga membatasi tamu yang datang, begitu ramai media ingin meliputi.
Hal ini tentu jadi berita hangat yang bisa dinikmati public. Pernikahan seorang putri konglomerat dengan putra sekretarisnya sendiri.