***
Kesibukan seorang pemimpin perusahaan, membuatnya mengesampingkan urusan pribadi jika hal tersebut tidak terlalu penting. Sore hari ketika ia pulang menuju rumah, tak sengaja melihat sebuah toko bunga mawar. Sudah lama ia tak memberi kejutan untuk istri yang setia menunggunya dirumah.
Iapun keluar dari mobil baru yang dihadiahkan oleh calon iparnya. Merapihkan jas hitam, agak sedikit miring bagian kerahnya.
"Pak, mawar untuk istri saya" pria itu memesan sembari melihat-lihat berbagai macam bunga disana.
Sebuah toko bunga sederhana, dua penjual tua yang merupakan suami istri. Mereka telah lama menjual bunga-bunga ini. sudah menjadi hobi menanam dan merawat bung-bunga nan cantik, untuk mendapatkan uang mereka menganggap hal itu hanyalah sebuah bonus.
Pria keriput itu tersenyum memberikan bucket cantik kepada Revan.
"Semoga istrinya suka" si kakek tersenyum menunjukkan giginya yang sudah tidak lengkap lagi.
