Di luar masih terasa teriknya matahari, untung saja Revan si pria cerdas memilik ide membeli payung. Payung berwarna merah muda sangat membantunya.
Nadya tersenyum melihat suaminya memegang payung feminine dengan lucunya. Wajah bahagia gadis itu kembali lagi.
Revan sangat senang akan hal itu. Sembari menggenggam jemari mungil istrinya, mereka kembali ke rumah sakit. Dering telepon terdengar dari saku celana putra Kusuma, mereke berhenti sejenak lalu mengangkat telepon.
_Iya, Mas?_ sahut Revan yang telah melepas genggaman dari jemari istrinya.
_Pak, ada investor besar yang ingin menemui bapak langsung, ia meminta sekarang. Saya sudah menjelaskan kalau pak Revan ada urusan di luar kantor, tetapi ia hanya bisa di temui hari ini_
Pemimpin KSM Grup mencari solusi, apa yang harus ia lakukan.
"Kak, ada apa?" tegur Nadya melihat perubahan raut pada wajah suaminya.
