Nadya beranjak keatas, hendak membuka jas yang membalut tubuh pria itu. Susah payah ia menggerakkan tubuh yang lebih besar darinya. Revan menggerakkan tubuhnya berakibat menimpa gadis mungil di samping.
Tangan besar Revan menindih dada Nadya.
"Kak. Kak Revan" panggil si istri. Sembari menyingkirkan tangan berat itu.
Tangan itupun beranjak merengkuh pinggang ramping di depannya, kepala semakin mendekat hingga kecupan pada pipi Nadya terjadi.
Perlahan Revan membuka matanya lalu tersenyum lembut. Nadya menatap heran, mengerjapkan mata berkali-kali.
"Kakak pura-pura, ya?!" Nadya berseru berusaha menyingkirkan tangan dari pinggangnya. Sulit sekali membuang tangan besar itu.
Revan tak memperdulikan omelan istrinya, ia melanjutkan tidur yang tertunda. Matanya yang terpejam diamati seorang gadis dalam pelukan. Jemari Nadya menyentuh bulu mata si pria. Juga menyentuh alis yang tersusun rapih bak semut beriringan, alis hitam dan tebal.