'Apa mungkin Argani? Walaupun ciri-ciri yang bapak ini hampir mirip, tapi… mungkin sebuah kebetulan saja, sama' pikir Arya.
Setidaknya info ini sudah ia dapatkan. Tetapi, mengapa ia harus mengurusi kasus ini, toh tidak ada untung baginya. Entahlah, tanpa sengaja ia terus di dorong untuk ikut andil.
Di tempat lain, Wahyu menggerutu menunggu Arya yang tak kunjung datang. Matahari sudah mulai menghilang.
"Dia lama sekali turun" kesal suami Riana.
Bergegas ia menyusul keatas, mungkin ada pekerjaan yang mengharuskannya pulang larut malam.
"Kemana dia?" setelah melihat ruang kerja tampak hening, tak ada tanda-tanda keberadaan orang.
"Lihat Mas Arya kemana tidak?" tegur Wahyu pada karyawan yang lembur, kebetulan lewat di depannya.
"Sudah pulang, Pak" sahut karyawan itu.
Wahyu mengusap kepalanya kasar. Kemana Arya? Tidak biasanya pria itu menghilang. Dan tidak memberitahu terlebih dahulu pula.