Sekretaris pemimpin KSM Grup berbalik, menabrak bahu remaja laki-laki berseragam SMA.
"Maaf, Mas. Saya tidak sengaja" ujar remaja berdarah Jepang itu. kemudian ia hendak membuka pintu.
"Eh. Tunggu dulu. Jangan buka pintunya" tahan Arya, ia masih melaksanakan tugas yang diberikan sang atasan.
Kaindra menoleh "Kenapa?"
"Kamu anak yang sering datang kesini, kan?" tanya Arya. Remaja itupun mengangguk masih memegang pembuka pintu.
"Pak Revan melarang siapapun masuk, dia sedang tidak ingin diganggu." Kaindra terdiam sejenak. Namun, ia telah mendorong pintu itu, hingga sedikit terbuka.
Si sekretaris pun mendekat "Saya mohon, kamu tunggu sebentar disini. Nanti saya bisa di pecat gara-gara anda."
Kaindra tersenyum tak percaya setelah apa yang dikatakan pria di depannya.
'Mengapa dia formal sekali denganku? Bahasa nya pun seperti aku orang asing.'
"Mas. Saya kan sudah sering kesini, kenapa tidak boleh masuk? Revan ada kan?"