"Tan, aku sama Adit tadi mencari hal penting." Pria di balik kemudi berusaha menjelaskan. Ia juga merasa kasihan dengan temannya, walaupun sering berselisih paham dan selalu berdebat, Adit merupakan teman yang baik.
"Aku tidak meminta penjelasanmu."
Nadya membalas tatapan suaminya melalui kaca spion di depan mengatakan maksud tidak apa-apa.
.
Tiba dirumah besar, seorang lelaki telah sampai lebih dulu. Berdiri bersandar pada body mobil. Siapa lagi kalau bukan Adit.
"Kami langsung pulang saja" Revan tanpa berpindah dari posisinya, hanya menurunkan separuh kaca pintu mobil.
Revan sudah merasakan magnet pertengkaran dua insan yang bakal terjadi.
"Sayang, kamu enggak mau pindah kedepan?" ia menoleh kebelakang, terlihat istrinya masih nyaman di sana.
Gadis itu beranjak kedepan tanpa melalui pintu, ia langsung melewati sela ditengah. Revan menatapnya melongo, lagi-lagi istri polosnya melakukan hal baru. Tak ada feminine-feminine nya.
***