Sesuai perjanjian, hari ini Revan menjemput partnernya yang bernama Kaindra. Sengaja ia memakai setelan rapih demi rencana kemarin. Kaindra biasanya enggan bertukar baju, dan lebih memilih model itu-itu saja.
Kemarin mereka membeli satu setel pakaian khusus untuk hari ini. Rambut yang biasa acak-acakan lebih terlihat rapih. Mata sipitnya merupakan ciri khas, wajahnya yang rupawan pasti bisa menggaet perempuan mata-mata itu.
Seorang Kaindra sudah tahu alamat gadis yang ia temui tempo hari. Berulang kali bel ia pencet, hingga pemilik rumah membukanya. Pas sekali Melati yang menyambut.
Dilain tempat, Revan siap menyergap.
"Sepertinya kita tidak ada urusan lagi, kemarin menurutku sudah clear" ucap Melati sombong.
"Aku… tidak ingin menyerah begitu saja. Aku sudah biasa di tolak wanita. Jadi ini bukan apa-apa" jelas Kaindra, membuat Revan berdecih. Pandai sekali anak itu bermain lidah.
Melati tersenyum sinis mendengarnya.