Mengejek masalah sandal jepit telah usai, mereka jalan-jalan malam mengendarai motor. Sengaja Adit menuntun tangan Nabila supaya mendekapnya lebih erat. Tak tahu arah tujuan, Adit memutuskan mengitari kota.
"Kamu lapar?" raung Adit, tak didengar jelas oleh Nabila.
"Iya" Nabila asal jawab. Dan hasil jawabannya memberhentikan mereka disebuah restoran sederhana di pinggir jalan.
"Kenapa berhenti?" tanya gadis dibelakang.
"Bukannya kamu lapar?" Adit berbalik bertanya. Nabila tampak berpikir, sejak kapan ia memberitahu dirinya lapar.
"Sudahlah ayo masuk" ajak Adit menggenggam tangan Nabila dan sedikit menariknya.
Gadis di belakangnya melayangkan pandangan ke seluruh resto.
"Semalam ini ada resto yang buka?" gumamnya. Sembari duduk ketika Adit menarik kursi untuknya.
Tampak Adit sedang memesan di ujung sana.
"Kamu sering kesini?" Nabila bertanya disela pelayan menata pesanannya.
"Tidak juga. Ini baru kali kedua." Jawab Adit. Lalu berterima kasih pada pelayan tadi.