Haripun berganti, 48 jam sudah terlewakan. Kaindra, orang yang dipercaya berhasil membuka sandi kotak hitam incaran Revan selama ini. Dia dan Adit bergantian mengecek, takut akan gagal seperti kemarin.
Demi mewujudkan permintaan atasan, mereka mengorbankan waktu tidur. Kantong mata mungkin dapat diukur ketebalannya. Sesering mungkin Kaindra dan Adit menguap.
"Enggak sia-sia kita terus melek, Dra" Adit berkata bangga sembari menguap, sesekali memejamkan matanya kemudian memaksa membukanya.
Kaindra yang masih didepan laptop mengangguk-angguk lemah dengan mengangkat jempol kanannya, mengartikan 'mantap sekali.'
"Hoam… aku mengantuk sekali. Aku telepon Revan dulu, biar dia yang berjaga" Adit membaringkan tubuhnya sambil merogoh-rogoh ponsel disaku.
***
Laki-laki yang di hubunginya melalui telepon tadi, tergesa-gesa sekaligus berlari-lari kecil.
"Sudah bisa dibuka?" tanya Revan menghampiri Kaindra dengan mata sedikit tertutup.