Ramai tamu berdatangan silih berganti. Adit memarkirkan mobil ditempat yang telah disediakan. Beberapa kali terdengar helaan napas seorang gadis setelah ia keluar dari mobilnya. Baru saja Nabila akan membuka pintu, ia dikejutkan oleh laki-laki yang lebih dulu membukakannya.
"Tak perlu berlebihan" ucap Nabila seperti berbisik. Pria didepannya tersenyum manis.
Saat mereka berada dipintu utama gedung terselenggaranya pernikahan, Adit dengan gagah memberi kode agar gadis disamping menautkan tangan pada lengan kirinya.
"Aku malu" bisik Nabila.
"Kenapa?" tanyanya biasa, padahal dihati kecil ia merasa senang bukan kepalang. ia benar-benar merasakan menghadiri acara seperti ini dengan pasangan. Meskipun mereka belum meresmikan.
"Aku merasa orang paling bodoh disini. Tak ada satupun yang aku kenal." Terangnya.
"Aku orang yang kamu kenal" Adit menoleh kearah kiri mendekat Nabila, berbisik.
***